MoeslimChoice. Umat Islam telah memasuki bulan Rajab 1444 H. Bulan Rajab atau bulan ke tujuh dalam Kalender Islam (Hijriah/Qamariah) jatuh pada Senin, 23 Januari 2023. Bulan Rajab adalah di antara bulan istimewa, sehingga sudah selayaknya disambut dengan suka cita. Apalagi kurnia tersebut ditambah dengan diberikan umur panjang sehingga bisa sampai di bulan Ramadhan.
Di antara bulan-bulan Hijriah yang sangat dimuliakan dalam Islam. Allah mendedikasikan bulan ini sebagai bulan agung dan mulia, agar umat Islam bisa mengambil manfaat dan kemuliaan yang ada di dalamnya, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Quran berikut ini:
Ø¥Ùنَّ Ø¹ÙØ¯Ù‘َةَ الشّÙÙ‡Ùور٠عÙندَ اللَّه٠اثْنَا عَشَرَ شَهْراً ÙÙÙŠ ÙƒÙØªÙŽØ§Ø¨Ù اللَّه٠يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَات٠وَالأَرْضَ Ù…Ùنْهَآ أَرْبَعَةٌ ØÙرÙÙ…ÙŒ
Artinya: Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. (surat At-Taubah ayat: 36).
Syekh Wahbah bin Musthafa Az-Zuhaili dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa Allah memberikan khabar kepada manusia tentang adanya 12 bulan dalam satu tahun. Hanya saja, terdapat 4 bulan yang sangat Allah muliakan di dalamnya, yaitu; (1) Dzulqa'dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.
Selain dikenal sebagai bulan mulia dan agung, 4 bulan tersebut juga memiliki nilai-nilai sakralitas yang tidak ada pada bulan-bulan yang lain. Bentuk-bentuk pemuliaan pada bulan tersebut adalah semua pahala ketaatan oleh Allah dilipatgandakan, begitu juga dengan kemaksiatan.
Maka, barang siapa yang melakukan ketaatan atau kemaksiatan pada bulan tersebut, balasannya lebih banyak daripada bulan yang lain. (Syekh Wahbah Zuhaili, Tafsir al-Munir fil Aqidati was Syari'ati wal Manhaji, [Damaskus, Beirut, Darul Fikr], juz X, halaman: 198).
Berikut ini dijelaskan beberapa pendapat para ulama perihal nama lain dari bulan Rajab, serta alasan dibalik penamaan bulan Rajab. Dengannya, kita akan tahu sejarah dan kejadian yang ada di dalamnya.
Nama Lain Bulan Rajab
Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Sa'id Ruslan, dalam salah satu kitabnya menjelaskan bahwa bulan Rajab memiliki beberapa nama. Setidaknya ada 2 nama untuk menggambarkan beberapa kejadian yang ada dalam bulan Rajab; (1) bulan Fardu; dan (2) bulan Asham.
Pertama, bulan Fardu yang berarti satu. Bulan Rajab dikenal dengan sebutan bulan Fardu, karena bulan haram yang satu ini merupakan satu-satunya bulan yang tidak bersamaan dengan tiga bulan haram lainnya, seperti bulan Dzulqa'dah, Dzulhijah; dan Muharram yang berurutan. Oleh karenanya, bulan Rajab dikenal dengan bulan Fardu.
Kedua, bulan Asham yang berarti tuli. Alasan di balik penamaan ini karena pada bulan Rajab tidak terdengar gencatan senjata untuk berperang, yang dilakukan oleh bangsa Arab jahiliah pada masa dahulu.
Semua orang Arab pada masa itu, menyimpan peralatan perang, dan kembali berdamai dengan musuh-musuh mereka. Bahkan, mereka berkunjung ke rumah orang-orang yang membunuh ayahnya di medan perang untuk menghormati bulan mulia ini. (Sai'id Ruslan, asy-Syahru Rajab, [Maktabah an-Noor], halaman: 8).
Dari penjelasan ini, dapat dipahami bahwa bulan Rajab memiliki spirit perdamaian yang sangat tinggi sejak zaman dahulu. Peperangan yang dilakukan di bulan-bulan sebelumnya harus terhenti ketika sudah memasuki bulan haram, termasuk bulan Rajab. Bahkan, orang-orang yang memiliki dendam kepada pembunuh ayah dan keluarganya di medan perang, biasa berkunjung untuk bertemu orang yang membunuh keluarganya itu.