وَاÙنَّ الْÙÙØ¬Ù‘َارَ Ù„ÙŽÙÙيْ جَØÙيْم٠ۚ Û–
“Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka,” [QS. Al-Infitar: 14].”
Khalifah Hisyam bertanya kembali: “Di manakah rahmat Allah, wahai Abu Hazim?” Abu Hazim membaca firman Allah:
اÙنَّ رَØÙ’مَتَ اللّٰه٠قَرÙيْبٌ مّÙÙ†ÙŽ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØÙ’Ø³ÙÙ†Ùيْنَ
“Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan,” [QS. Al-A’raf: 56].
Secara konklusi bahwa rasa taqwa terhindar berbuat dosa dan meninggalkan berbuat buruk juga harus prioritas mengiringi semangat amal sholeh. Amal manusia itu juga masih harus diperiksa Allah swt akan keikhlasan dan kemurniannya karena Allah Swt. Tidak utama hanya merasa cukup dengan kebajikan sedikit yang telah tertunai
Seorang mukmin mewujudkan harapan besar dan taqwa besar adalah modal bagi mukmin mendapat derajat utama di sisi Allah SWT. Salah satu caranya adalah menguatkan dua sisi iman. [ros]