MoeslimChoice. Nabi Dzulkifli alaihi salam (as) diangkat menjadi Rasul setelah Allah SWT memasukkannya ke dalam golongan orang yang sabar. Terdapat hikmah yang terkandung dalam kisah Nabi Dzulkifli as.
Nabi Dzulkifli as adalah putra dari Nabi Ayub as dan nama asli Nabi Dzulkifli as adalah Basyar.
Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Anbiyaa' ayat 85-86 yang artinya berbunyi:
"Dan ingatlah Ismail, Idris, dan Dzulkifli, mereka semua adalah orang-orang yang bersabar dalam menghadapi cobaan. Kami telah meliputi mereka dengan rahmat Kami, karena mereka adalah orang-orang yang baik dan shalih."
Ada 3 Hikmah yang Terkandung dalam Kisah Nabi Dzulkifli:
1. Orang yang Sanggup Mengemban Amanah
Kisah Nabi Dzulkifli as dimulai ketika raja dari kerajaan Syam tidak memiliki keturunan, dan suatu hari, dia merasa tua dan dia mencoba mencari pengganti untuk memimpin kerajaan Syam. Ia berjanji, akan menyerahkan kekuasaan kepada siapa pun yang sanggup dalam mengemban amanah rakyat dan orang-orang yang selama ini sudah bertakwa kepada Allah SWT.
Di sana berdiri seorang pemuda bernama Basyar yang berkata, "Hamba bisa, tuanku". Tidak ada satu orang pun yang menjawab saat itu, kecuali Basyar. Maka pada akhirnya Basyar diangkat menjadi raja menggantikan raja lama untuk memimpin negeri Syam.
Sejak saat itu, Basyar mengubah namanya menjadi Dzulkifli, yang berarti orang yang sanggup memegang janji.
2. Raja yang Luar Biasa Sabar dan Adil
Setelah beliau menjadi raja, Nabi Dzulkifli tidak pernah lalai dalam menjalankan tugasnya. Beliau memenuhi semua kebutuhan rakyatnya secara adil dan tanpa masalah.
Pada suatu hari, ketika beliau hendak tidur, datanglah setan menyerupai manusia menggodanya. Sang Setan berpura-pura hendak mengadukan hal-ihwalnya kepada raja. Dia datang hendak mengadukan bahwa harta-bendanya dirampas orang.
Karena raja hendak tidur, diserahkanlah urusannya itu kepada wakilnya. Tetapi tamu itu tidak mau urusannya diserahkan kepada orang lain, dia memaksa menghendaki raja sendirilah yang akan menyelesaikannya.
Akhirnya, raja Dzulkifli menghilangkan waktu tidurnya untuk mengurusi tamu tersebut, tetapi raja tidak marah kepada tamu itu, dan ternyata tamu itu adalah setan yang ingin menggodanya.