Mariana Diduga Alami Kleptomania, Kenali Gejalanya

- Selasa, 16 Agustus 2022 | 17:15 WIB

MoeslimChoice. Wanita kaya pencuri tiga batang coklat dan sampo disebuah minimarket di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang Selatan, Provinsi Banten bernama Mariana Ahong diduga mengalami Kleptomania. Aksi yang dilakukan Mariana sendiri bukan yang pertama namun sebelumnya dia melakukan aksi yang sama di sebuah Supermarket.

Meski pihak keluarga sendiri Mariana sendiri tidak apakah yang bersangkutan mengalami Kleptomania. Melalui tim kuasa keluarga Mariana, Haji Amir mengungkapkan, pihak keluarga belum mengetahui jika memang Mariana mengalami kleptomania.

Walaupun belum ada keterangan resmi namun perlu juga kita tahu apa itu Kleptomania.

Kleptomania merupakan suatu kondisi mental di mana orang dengan kondisi tersebut tidak mampu menahan dorongan untuk mengambil tanpa ijin suatu benda. Biasanya, benda yang diambil sebetulnya tidak dibutuhkan dan umumnya tidak bernilai tinggi.

Gangguan jiwa ini memang yang cukup jarang, tapi tergolong serius. Kondisi kejiwaan ini dapat menyebabkan gangguan emosional yang berlanjut pada orang yang bersangkutan. Di luar itu, juga menimbulkan konsekuensi mental, sosial bagi orang-orang terdekatnya.

Kleptomania merupakan gangguan pengendalian impuls. Ditandai dengan adanya kelainan terkait dengan kendali diri secara emosional atau perilaku. Seseorang dengan gangguan pengendalian impuls memiliki kesulitan menahan godaan atau dorongan untuk melakukan hal yang berlebihan atau berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Umumnya kleptomania terbentuk di masa remaja, namun ada juga yang muncul setelah dewasa. Para penderita kleptomania kerap melakukan aksinya di tempat umum, seperti di warung atau toko, namun sebagian ada juga yang mengutil dari rumah teman. Gangguan ini bisa menimpa anak-anak, remaja, atau dewasa. Meski jarang terjadi, kleptomania juga bisa dialami pada usia tua.

Perlu diketahui, kleptomania berbeda dengan pencurian yang dilandasi motif kriminal. Sejumlah gejala yang terdapat pada penderita kleptomania adalah:

Penderita kleptomania selalu gagal menolak dorongan yang kuat untuk mencuri, meski barang yang dicuri adalah sesuatu yang tidak berharga dan tidak mereka butuhkan. Hal ini berbeda dari pencurian kriminal yang mencuri barang berharga dan bernilai tinggi.

Penderita umumnya merasa cemas dan tegang saat hendak melakukan pencurian, lalu timbul rasa senang dan puas setelah berhasil melakukan aksinya. Kemudian, muncul rasa bersalah, menyesal, malu, dan takut tertangkap. Namun demikian, mereka tetap tidak bisa menahan diri untuk mengulangi perbuatannya.

Penderita kleptomania umumnya melakukan aksinya secara spontan dan seorang diri, berbeda dengan pencuri kriminal yang sering melibatkan orang lain, dan menyusun rencana sebelum mencuri. Barang yang dicuri juga jarang digunakan untuk dirinya sendiri. Penderita kleptomania umumnya membuang barang curian tersebut, atau memberikannya ke teman atau keluarga.

Pencurian yang mereka lakukan juga tidak berhubungan dengan respons terhadap delusi atau halusinasi. Bukan juga karena luapan kemarahan atau balas dendam.

Penyebab kleptomania belum diketahui secara pasti. Kondisi ini diperkirakan terbentuk akibat adanya perubahan komposisi kimia di dalam otak. Diduga, perilaku impulsif ini muncul akibat gangguan zat kimia di otak, seperti menurunnya kadar serotonin atau hormon yang bertugas mengatur emosi, ketidakseimbangan sistem opioid otak yang mengakibatkan keinginan untuk mencuri tidak bisa ditahan, serta terjadi pelepasan dopamin, yang menjadikan pelaku merasa senang atas perbuatannya dan cenderung ketagihan.

Kleptomania tergolong jarang menimpa seseorang. Meski demikian, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kleptomania, antara lain:

Halaman:

Editor: Romli

Terkini

Inilah 10 Amalan Sunnah Penambah Pahala Puasa

Jumat, 31 Maret 2023 | 10:18 WIB

Puasa Tapi Tidak Shalat, Bagaimana Hukumnya?

Selasa, 28 Maret 2023 | 15:34 WIB
X