MoeslimChoice.Di antara wujud nyata peningkatan ketakwaan terhadap Allah adalah keadilan dalam bersikap dan bertindak dalam segala bidang termasuk hukum, politik, sosial, ekonomi, dan juga hak-hak sipil.
مَا Ø£ÙŽÙَاءَ الله٠عَلَىٰ رَسÙولÙÙ‡Ù Ù…Ùنْ Ø£ÙŽÙ‡Ù’Ù„Ù Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±ÙŽÙ‰Ù° ÙÙŽÙ„Ùلَّه٠وَلÙلرَّسÙÙˆÙ„Ù ÙˆÙŽÙ„ÙØ°ÙÙŠ Ø§Ù„Ù’Ù‚ÙØ±Ù’بَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكÙين٠وَابْنÙ
السَّبÙيل٠كَيْ لَا ÙŠÙŽÙƒÙونَ دÙولَةً بَيْنَ الْأَغْنÙيَاء٠مÙنْكÙمْ Ûš وَمَا آتَاكÙم٠الرَّسÙول٠ÙÙŽØ®ÙØ°Ùوه٠وَمَا نَهَاكÙمْ عَنْه٠ÙَانْتَهÙوا Ûš وَاتَّقÙوا اللَّهَ Û– Ø¥Ùنَّ اللَّهَ شَدÙيد٠الْعÙقَابÙ
Artinya, "Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah amat keras hukumannya." (Surat Al-Hasyr ayat 7).
Ayat ini mengisyaratkan keadilan ekonomi bagi segenap masyarakat. Keadilan ekonomi merupakan penyangga utama keberlangsungan sosial-ekonomi, agar tidak terjadi penguasaan modal pada segelintir individu. Keadilan sosial pada ayat ini mengharuskan pemerataan aset yang diatur oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara.
Keadilan merupakan tulang punggung kesejahteraan sebuah masyarakat. Keadilan menjadi garansi atas keberlangsungan sebuah masyarakat. Keadilan merupakan tolok ukur peradaban sebuah bangsa.
Keadilan secara umum merupakan jaminan atas kepastian hak-hak sipil warga negara. Keadilan mendapatkan tempat yang istimewa dalam Islam. Bahkan, Islam memerintahkan kita untuk bersikap adil baik terhadap orang yang kita suka maupun terhadap orang yang kita benci.
يٰٓاَيّÙهَا الَّذÙيْنَ اٰمَنÙوْا ÙƒÙوْنÙوْا قَوَّامÙيْنَ Ù„Ùلّٰه٠شÙهَدَاۤءَ Ø¨ÙØ§Ù„Ù’Ù‚ÙØ³Ù’Ø·ÙÛ– وَلَا يَجْرÙمَنَّكÙمْ شَنَاٰن٠قَوْم٠عَلٰٓى اَلَّا تَعْدÙÙ„Ùوْا Û—Ø§ÙØ¹Ù’دÙÙ„Ùوْاۗ Ù‡ÙÙˆÙŽ اَقْرَب٠لÙلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقÙوا اللّٰهَ ۗاÙنَّ اللّٰهَ خَبÙيْرٌۢ بÙمَا تَعْمَلÙوْنَ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kalian sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Janganlah kebencian kalian terhadap suatu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kalian kerjakan,” (Surat Al-Maidah ayat 8).
Berikut ini adalah hadits riwayat Imam Bukhari perihal keadilan.
Ø¥Ùنَّمَا أَهْلَكَ الَّذÙينَ قَبْلَكÙمْ أَنَّهÙمْ كَانÙوا Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ سَرَقَ ÙÙيهÙمْ الشَّرÙÙŠÙ٠تَرَكÙÙˆÙ‡Ù ÙˆÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ سَرَقَ ÙÙيهÙمْ الضَّعÙÙŠÙ٠أَقَامÙوا عَلَيْه٠الْØÙŽØ¯Ù‘ÙŽ وَايْم٠اللَّه٠لَوْ أَنَّ ÙَاطÙمَةَ بÙنْتَ Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù Ø³ÙŽØ±ÙŽÙ‚ÙŽØªÙ’ لَقَطَعْت٠يَدَهَا
Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, "Wahai manusia, sungguh yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah jika ada orang yang mulia (memiliki kedudukan) di antara mereka yang mencuri, maka mereka biarkan (tidak dihukum). Namun jika yang mencuri adalah orang yang lemah (rakyat biasa), maka mereka menegakkan hukum atas orang tersebut. Demi Allah, sungguh jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya." (HR Bukhari).
Demikian perhatian Islam terkait keadilan. Semoga menjadi bekal untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya. Amin. [nu_online/ros]