Ketahuilah, Hubungan Suami-Istri Dilakukan Siang Hari maka Hukumnya Makruh

MOESLIMCHOICE.com-Benarkah Sunnah hukumnya bila melakukan hubungan suami-istri pada malam Jumat? Tak ditemukan dalilnya.

Yang jelas, ternyata selain norma-norma yang umumnya dikenal masyarakat tentang hubungan suami-istri, dalam Islam diatur secara detail.

Islam mengatur waktu, gaya, cara, hingga anjuran serta larangan dalam hubungan suami-istri.

Baca Juga: Langsung, Raja Salman Ucapkan Selamat atas Kemenangan Presiden Erdogan di Pemilu Turki

Dilansir dari MUIDigital, Selasa (30/5/2023), banyak buku dan naskah lama tuntunan hubungan suami-istri sesuai Ajaran Islam, namun ditulis dalam Bahasa Arab.

Satu yang berbahasa Melayu berjudul Hukum Jima’ dengan Istri. Tapi buku ini ditulis dalam Huruf Melayu atau Arab Gundul.

Judul lengkap buku ini HUKUM JIMA' dengan Istri yang Tersebut dalam Bahasa Arab karangan Alimud Dahri wa Wahidul ‘Ashri Turjumatul Munadhirin wa Bahjatun Nadhirin Al-Fadhil al-Mawla Ahmad bin Sulaiman Kamal Basya Rahmatullah ‘Alayh amin.

Baca Juga: Menjaga Kearifan Lokal, Herman Deru akan Diberi Penghargaan oleh Tokoh Adat Semende OKU Selatan

Berikut Tuntutan Hubungan Suami-Istri dalam Buku HUKUM JIMA':

* Sunnah sebelum jimak, suami-istri memakai wewangian. Bergurau dahulu. Bermain-main dengan kelakar dan menyukakan hati istri dengan membangkitkan syahwatnya.

* Tidak boleh memaksakan jimak hingga istri benar-benar memuncak birahinya yang bisa diketahui dari gerakan dan engahan nafasnya.

Baca Juga: Peringati HLUN 2023, Gubernur Herman Deru Ajak Lansia Sumsel Jadi Insan yang Bersyukur   

Menurut Syekh Zaruq (ulama mazhab Maliki yang hidup antara tahun 846H-899 H), jimak yang dipaksakan tanpa gairah istri akan melahirkan anak yang bebal.

* Jimak juga harus disudahi kondisi keduanya saling puas, orgasme bersama.

* Jika suami mengalami orgasme lebih dulu maka sebaiknya ia mengusahakan agar sang istri juga mendapatkan kenikmatan serupa.