MOESLIMCHOICE.com-Sudah menjadi rahasia umum bahwa setelah Ramadhan usai, sebagian Umat Islam mengalami kemunduran ibadah. Padahal seharusnya, Ramadhan usai tidak mengedorkan semangat beribadah. Namun ada ada amalan yang bisa dilakukan di Bulan Syawal untuk mencegah kendornya semangat ibadah.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(Al-Baqarah [2]:183)
Baca Juga: Busyro Mugoddas: Jangan Jadikan Muhammadiyah Tunggangan Politik
Kalimat “tattaqun” pada ayat di atas dalam bahasa Arab terbentuk dari fiil mudhari’ yang dalam ilmu kesusasteraan Arab mengandung makna tsubut wa dawam, artinya terus-menerus. Bila diterjemahkan dengan kaidah ini, kurang lebih ayat di atas bermakna, “agar kamu terus-menerus atau senantiasa bertakwa. Sebab itu, diusahakan amalan baik kita yang sudah berjalan saat Ramadhan tetap dipertahankan.
Dilansir dari MUIDigital, Minggu (7/5/2023), Bulan Syawal ini, banyak amalan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW yang dapat kita laksanakan. Berikut 4 amalan di bulan Syawal:
1. Puasa Sunnah 6 hari
Baca Juga: Untuk Jalan di Lampung Pemerintah Alokasikan Rp588,7 miliar, Politisi Nasdem Puji Langkah Jokowi
Amalan pertama yang dapat kita lakukan adalah memperbanyak puasa sunnah. Bila merujuk pada hadits Nabi, di bulan Syawal ini ada kesunnahan melaksanakan puasa selama 6 hari, sesuai hadits:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Sungguh Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diiringi dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)
Baca Juga: Akhirnya, Real Madrid Juarai Copa del Rey untuk Ke-20 Kalinya
2. Sunnah Mengganti I’tikaf di Bulan Syawal Bagi Orang yang Tidak Sempat I’tikaf di Bulan Ramadhan
Dalam hadits riwayat Imam al-Bukhari diceritakan bahwa pada satu waktu Rasulullah sempat tidak beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan karena peristiwa pendirian tenda di masjid oleh Sayyidah Aisyah, Hafsah, dan Zainab binti Jahsy.
فَتَرَكَ الِاعْتِكَافَ ذَلِكَ الشَّهْرَ ثُمَّ اعْتَكَفَ عَشْرًا مِنْ شَوَّالٍ.
Artikel Terkait
Inilah 6 Peristiwa Penting yang Terjadi pada Bulan Syawal, Salah Satunya Pernikahan Nabi SAW
Qadha Puasa Ramadhan atau Sunnah Syawal Dulu? Ini Jawaban Prof Quraish Shihab
Yuk Segera Lunasi Hutang Puasa Ramadhan, Inilah Niat Puasa Qadha Ramadhan