MoeslimChoice.com. Usai Puasa Ramadhan selama satu bulan, memasuki bulan Syawal, juga disunahkan melakukan Puasa Syawal. Puasa Syawal merupakan salah satu puasa yang disunnahkan dalam ajaran Islam.
Puasa ini, sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dilaksanakan selepas merayakan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan, karena keutamaannya, puasa ini bernilai pahala puasa setahun penuh bagi yang dapat melaksanakannya selama enam hari di bulan ke sepuluh ini.
Namun, menjadi dilema ketika hendak melaksanakan puasa sunnah tersebut, tetapi masih memiliki utang puasa Ramadhan, baik karena halangan haid atau nifas, maupun sempat berbuka di bulan Ramadhan karena dalam perjalanan atau sakit.
Lalu, sebaiknya melakukan puasa sunnah Syawal terlebih dahulu, ataukah mendahulukan qadha atau membayar puasa Ramadhan, yang sebelumnya ditinggalkannya?
Dilansir dari NU Online.com, menjawab pertanyaan tersebut, Prof Quraish Shihab menegaskan, bahwa menunaikan utang puasa Ramadhan dengan mengqadhanya di bulan Syawal, mestinya didahulukan ketimbang melaksanakan puasa Sunnah.
Hal ini, karena mengqadha puasa Ramadhan yang ditinggal merupakan satu kewajiban, sedangkan puasa Syawal adalah sebuah kesunnahan. Hal wajib mestinya lebih diutamakan daripada sekadar anjuran.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Arus Balik, TransJakarta Sediakan 6 Rute Tambahan
"Sebaiknya mendahulukan qadla (membayar utang) karena hukumnya wajib, setelah itu baru yang sunnah," tulisnya pada buku Panduan Puasa bersama Quraish Shihab (Republika, 2001:161).
"Kalau harus memilih, maka bayar utang puasa lebih dahulu, karena ia wajib," tambah Prof Quraish Shihab.
Ulama ahli tafsir Indonesia itu, menegaskan bahwa puasa sunnah Syawal dapat dilakukan kapan saja, selama masih di bulan tersebut. Artinya, puasa ini tidak harus dilakukan secara berturut-turut mulai awal atau tanggal 2 Syawal, sehari setelah Idul Fitri.
"Puasa Syawal dilakukan kapan saja selama bulan Syawal," tulisnya.***
Baca Juga: KPK Rampungkan Berkas Perkara Anggota DPRD DKI Cinta Mega Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah
Artikel Terkait
Kisah dalam Al-Qur'an Tak Sebutkan Nama, Waktu dan Tempat, Ini Penjelasan Prof Quraish Shihab
Prof Quraish Shihab: 4 Hal yang Hendaknya Dilakukan Seorang Muslim Saat Ramadhan
Memaknai Nuzulul Qur'an, Prof Quraish Shihab: Al-Quran Bukan Diturunkan Lebih Tepatnya Ditampakkan
Ingin Menghafal Al Qur'an? Ini Pesan Prof Quraish Shihab