Mau Jadi Orang Kaya Gampang, Cuma Butuh Sifat Qanaah

MOESLIMCHOICE.com-Siapakah orang kaya di dunia ini? Ternyata orang kaya itu bukan yang memiliki banyak harta. Yang kaya itu adalah orang-orang bersifat qanaah atau mernima dengan ikhlas ketetapan atau pembagian Allah.Sayangnya, tidak banyak orang-orang bersifat qanaah.

Umumnya orang-orang tidak merasa kaya melainkan senantiasa merasakan kekurangan. Sifat manusia yang tidak pernah merasa cukup ini, disindir Allah SWT dalam Surat An-Nisa ayat 32 dan Surat Hud ayat 6.

Agar umatnya tidak tergolong orang-orang yang selalu merasa kekurangan, Rasulullah SAW di beberapa Hadits menyampaikan pesan bagi kaum Muslimin untuk bersikap qanaah (menerima ketetapan/pembagian Allah).

Baca Juga: Kerennya Indonesia, Pekan Ini Pasar Keuangan Domestik Kebanjiran Modal Asing

Salah satu contohnya pada hadits riwayat Abu Hurairah yang artinya,

”Yang namanya kaya bukanlah dengan memiliki banyak harta, akan tetapi yang namanya kaya adalah hati yang selalu merasa cukup (qanaah).” (HR. Bukhari no. 6446, Muslim no. 1051, Tirmidzi no. 2373, Ibnu Majah no. 4137).

Demikian dikatakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad, di mana ia mengemukakan bahwa qanaah adalah obat dari penyakit hati manusia yang selalu merasa tidak puas.

“Orang-orang yang qanaah itu ketika dia mendapatkan berapapun dari hasil usahanya dia selalu bersyukur pada Allah dan menganggap bahwa apa yang diberikan Allah itu sesuatu yang besar, sesuatu yang berharga,” ujarnya.

Baca Juga: Dilibatkan, PM Anwar Ibrahim Santai Saja sebab Pengampunan Najib Razak akan Diputuskan Raja

“Oleh karena itu pantas jika sifat qanaah itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang sudah terlatih jiwanya, biasanya itu dimiliki oleh para sufi orang-orang yang betul-betul yang sudah terlatih,” imbuhnya dalam Program Nasihat Ayahanda di youtube TvMu, dikutip pada Minggu (9/4/2023).

Dadang Kahmad mengemukakan, para salafussalih juga banyak memberikan keteladanan soal sikap qanaah. Ketika mereka miskin atau kaya, mereka selalu bersyukur kepada Allah dan merasa puas atas segala nikmat yang dimiliki.

Mereka, kata Dadang memahami Surat Ibrahim ayat 7 yang menyebut jika orang yang selalu bersyukur nikmatnya akan ditambah, sedangkan orang yang kufur akan memperoleh azab.

Baca Juga: Sejarah Panjang Konflik Israel dan Palestina Berawal dari Masjid Al-Aqsa, Banyak yang Direbutkan

“Oleh karena itu kalau kita ingin hidup bahagia tenang tentram senang, jangan serakah, hidup jangan selalu mengeluh. Dalam hidup milikilah rasa qanaah, rasa syukur kepada Allah Swt. Sebab kalau kita tidak qanaah, maka gelisah badan kita. Apalagi kalau kita membanding-bandingkan dengan orang lain, wah kita tidak akan mengalami ketentraman hidup,” jelasnya.

Jika hendak membandingkan hidup, Rasulullah sendiri kata Dadang memberi tuntunan untuk membandingkan diri dengan yang memperoleh nikmat lebih rendah sehingga dapat membangkitkan syukur.

“Jika berusaha, penghasilan perempuan dan laki-laki itu semua tergantung pada usaha masing-masing tapi jangan kamu iri tetapi hendaknya kita bersyukur dan qanaah dalam menerima anugerah dan karunia dari Allah subhanahu wa ta’ala. InsyaAllah kita akan mendapatkan kebaikan bahagia dunia akhirat,” katanya.*