MoeslimChoice.com. Terkait kasus tentang shalat Tarawih 4 rakaat satu salam masih terus menjadi kontroversi. Lalu sah kah shalat Tarawih 4 rakaat satu salam?
Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha mengatakan, shalat Tarawih yang dilakukan dengan model 4 rakaat dengan satu salam, tetap sah karena Nabi Muhammad SAW pun pernah melakukannya.
Hanya saja memang dalam redaksi hadits lain, shalatTarawih dilakukan dua rakaat satu salam. Sampai beberapa rakaat.
"Sehingga kalau ada shalat Tarawih 4 rakaat tanpa tasyahud sebelumnya, sebetulnya secara fiqih kita sepakat itu sah," kata KH Ahmad Bahauddin Nursalim, seperti dikutip dari akun Youtube Islamadina Official, Rabu (28/3/2023).
Menurut Gus Baha, shalat Tarawih 4 rakaat sekali salam tetap sah, karena Nabi Muhammad SAW pernah melakukannya berdasarkan hadits dari Aisyah, Nabi bersabda:
مَا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلّ الله عليه و سلّم يَزِيْدُ فِي رَمَضَانَ وَ لاَ فِي غَيْرِهِ إِحْدَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى أَرْبَعًا، فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَ طُوْلَـهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَ طُوْلَـهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى ثَلاَثاً
Artinya:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak pernah menambah bilangan pada bulan Ramadhan dan tidak pula pada bulan selain Ramadhan dari 11 Rakaat. Beliau shalat 4 rakaat sekali salam, maka jangan ditanya tentang kebagusan dan panjangnya, kemudian shalat 4 rakaat lagi sekali salam, maka jangan ditanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian shalat witir 3 rakaat." (HR Muslim).
Baca Juga: Presiden Jokowi Jajal Kereta Pertama di Trans Sulawesi dari Depo Maros ke Rammang-Rammang
"Jika beranggapan bahwa 4 rakaat Tarawih tidak ada tasyahud awal, tidak ada ulama yang mengatakan tasyahud awal itu wajib," jelas Gus Baha.
Gus Baha pun lalu bercerita, bahwa Nabi Muhammad SAW juga pernah melakukan shalat Tarawih lebih dari 4 rakaat baru salam. Kejadian tersebut bisa dibaca dalam hadits riwayat Aisyah, Rasulullah saw bersabda:
كُناَّ نُعِدُّ لَهُ سِوَاكَهُ وَ طَهُوْرَهُ، فَيَـبْعَثُهُ اللهُ مَا شَاءَ أَنْ يَـبْعَثَهُ مِنَ الَّيْلِ، فَيَتَسَوَّكُ وَ يَتَوَضَأُ وَ يُصَلِى تِسْعَ رَكْعَةٍ لاَ يَـجْلِسُ فِيْهَا إِلاَّ فِي الثَّامِنَةِ فَيَذْكُرُ اللهَ وَ يَحْمَدُهُ وَ يَدْعُوْهُ، ثُمَّ يَنْهَضُ وَ لاَ يُسَلِّمُ ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَلِّى التَّاسِعَةَ، ثُمَّ يَقْعُدُ فَيَذْكُرُ
اللهَ وَ يَحْمَدُهُ وَ يَدْعُوْهُ ثُمَّ يُسَلِّمُ تَسْلِيْمًا يُسْمِعْناَ ثُمَّ يُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ مَا يُسَلِمُ وَ هُوَ قَاعِدٌ (رواه مسلم)
Artinya:
"Kami dahulu biasa menyiapkan siwak dan air wudhu untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, atas kehendak Allah beliau selalu bangun malam hari, lantas tatkala beliau bangun tidur langsung bersiwak kemudian berwudhu. Kemudian beliau melakukan shalat malam atau tarawih 9 rakaat, yang beliau tidak duduk
kecuali pada rakaat yang kedelapan lantas membaca pujian kepada Allah dan shalawat dan berdoa dan tidak salam, kemudian bangkit berdiri untuk rakaat yang kesembilan, kemudian duduk tahiyat akhir dengan membaca dzikir, pujian kepada Allah, shalawat dan berdoa terus salam dengan suara yang didengar oleh kami. Kemudian
beliau melakukan shalat lagi 2 rakaat dalam keadaan duduk." (HR. Muslim 1233 marfu', mutawatir).
Baca Juga: Terkait Penipuan Jamaah Umrah, Komnas Haji Minta Masyarakat Cermat dan Selektif Pilih Biro Travel
"Nabi pernah shalat witir lebih dari 4 rakaat tidak duduk sama sekali, hanya terakhir duduk terus salam. Ini Nabi Muhammad," ungkap Gus Baha.
Artikel Terkait
Mengajar Lebih Mulia dari Wiridan, Ini Penjelasan Gus Baha
Pentingnya Kuasai Gramatika Bahasa Arab dalam Menafsir Al-Quran, Menurut Gus Baha
Sambut Ramadan, Begini Cara Mempersiapkan Diri Menurut Gus Baha
Soal Beda Pandangan Penambahan Kata Ta'ala Setelah Lafadz Allah, Ini Penjelasan Gus Baha