MoeslimChoice.Di Indonesia, umat Islam umumnya saat berbuka puasa membaca doa:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakashumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthartu birahmatika yaa arhamarraahimiin.
Artinya: Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka.
Namun ternyata, doa ini tidak dilandasi oleh hadits. Karena itu Majelis Tarjih dan Tajdid Pengurus Pusat Muhammadiyah menganjurkan Umat Islam membaca doa berikut ini karena memiliki landasan hadits Rasulullah SAW:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Hal ini disebutkan dalam hadits: “Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Apabila Rasulullah saw berbuka, beliau berdoa: Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah [Hilanglah rasa haus dan basahlah urat-urat (badan) dan insya Allah mendapatkan pahala]” [HR. Abu Dawud].
Baca Juga: Optimalkan Pengelolaan Zakat Jatim bersama Baznas, Gubernur Khofifah Raih Penghargaan
Baca Juga: Dr KH Marsudi Syuhud Beri Kunci Menangguk Pahala dan Ampunan di Bulan Ramadhan
Pada bulan puasa juga sangat dianjurkan memperbanyak shadaqah, membaca dan mempelajari Al Quran, mendekatkan diri kepada Allah dengan cara iktikaf di masjid, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Berdasarkan hadits: “Dari Ibnu Umar r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah SAW selalu beritikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di Bulan Ramadhan.” [Muttafaq ‘Alaih].*
Artikel Terkait
Muhammadiyah pun Merespon Tudingan Wujudul Hilal dan Ego Organisasi
Ramadhan Ini, Ithra Gelar Majelis Budaya dan Tampilkan Pameran Hijrah Rasulullah
Larangan Pejabat Buka Puasa Bersama Bertentangan dengan Revolusi Mental