Kemenag Minta Maskapai Jemaah Haji Lebih Kooperatif, Informatif, dan Komitmen Terkait Perubahan Jadwal Penerba

- Senin, 5 Juni 2023 | 12:44 WIB
jemaah haji indonesia hendak naik pesawat Sudia ke Arab
jemaah haji indonesia hendak naik pesawat Sudia ke Arab

MoeslimChoice –Kerancuan jadwal terus terjadi hingga hari ke-13 keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi. Hal itu dikarenakan pihak maskapai penerbangan tidak menginfokan terlebih dahulu bila ada perubahan dan masalah sebagaimana kesepakatan jadwal sebelumnya dengan Kementerian Agama.

Baik maskapai penerbangan pemberangkatan Indonesia-Arab, yakni Garuda Indonesia dan Saudia Airlines, maupun nanti penerbangan pulang Saudi-Indonesia, diharapkan pihak maskapai selalu berkomunikasi dengan baik kepada tim petugas penyelanggaraan ibadah Haji apapun yang terjadi di lapangan. 

Sebagaimana disuarakan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab yang meminta maskapai penerbangan untuk serius dalam memperhatikan kenyamanan jemaah haji. Hal itu ditunjukkan dengan sikap yang lebih kooperatif dan informatif.

Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” tegas Saiful Mujab sebagaimana yang dikutip MoeslimChoice dari laman resmi Kemenag.

Tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jemaah haji Indonesia tahun 2023 sudah cukup tinggi, angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal. Padahal, saat ini masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023.

“Masing-masing maskapai yang menempatkan perwakilannya di asrama haji, tidak hanya untuk menyiapkan jadwal, namun juga untuk menjelaskan dan meminta maaf ke jemaah bila ada perubahan jadwal penerbangan. Sebab, jadwal yang disepakati sebelumnya sudah disosialisasikan ke jemaah,” jelasnya.

Baca juga: Kunjungi Madinah, Menko PMK Sampaikan Pesan Khusus Presiden untuk Jamaah Indonesia

“Saya minta hal ini menjadi perhatian serius bagi pihak maskapai agar keterlambatan tidak terus terjadi. Apa yang menjadi kesepakatan kontrak harus dipenuhi,” sambungnya.

Saiful Mujab kembali mengingatkan maskapai bahwa perubahan jadwal penerbangan mengakibatkan efek domino yang mengganggu pemenuhan layanan kepada jemaah, baik di asrama haji, maupun di Madinah dan Makkah.

Sebab, hal itu berkaitan dengan masa tinggal jemaah, kapasitas, dan rotasi jemaah di asrama haji. Terlebih lagi layanan di Arab Saudi yang telah dikontrak untuk melayani jemaah haji sesuai jadwal, menjadi tidak efisien.

Baca juga:Selamat Tinggal Madinah! Selamat Datang Makkah! Lima Kloter Jamaah Haji Indonesia Menuju Makkah

“Kami harap potensi perubahan jadwal bisa diminimalisir. Jika ada perubahan jadwal, dalam kontrak sudah disebutkan bahwa pemberitahuan minimal 2x24 jam sebelum keberangkatan. Jangan mendadak atau bahkan baru diberitahukan seetelah terjadi,” sebut Saiful Mujab.

 “Saya minta komiten maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, terhadap kesepakatan yang sudah tertuang dalam kontrak,” tandasnya.(ed.AS)

 

Editor: Ahmad Anwarudin

Sumber: Kemenag

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X