Tim PKP3JH Siaga di Madinah dan Makkah Bantu Jamaah Haji yang Pingsan Hingga Tersesat

- Rabu, 31 Mei 2023 | 13:53 WIB
Tim PKP3JH Siap melayani jamaah haji, baik di Madinah maupun di Makkah
Tim PKP3JH Siap melayani jamaah haji, baik di Madinah maupun di Makkah

 
MoeslimChoice.com. Sejak diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi, pada 24 Mei 2023, dalam waktu satu pekan, sudah lebih dari 36 ribu jamaah haji Indonesia yang berada di Kota Nabawi.

Dan mulai besok, 1 Juni 2023, jamaah haji akan mulai diberangkatkan secara bertahap dari Madinah menuju Makkah Al-Mukarramah.

Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat mengatakan, hampir seluruh petugas haji, telah berada di Madinah dan Makkah untuk melayani jamaah haji.

Baca Juga: Siap-siap! Pendaftaran Seleksi Program Gelar Beasiswa Indonesia Bangkit 2023 Dibuka 5 Juni

Para Petugas ini telah bersiap siaga melakukan pelayanan kepada jamaah haji, sesuai dengan bidang dan tugasnya. Di antara mereka, ada sejumlah petugas yang tergabung dalam tim 'Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH).

"Tahun ini, kita kembali optimalkan tim PKP3JH. Mereka akan bersinergi dengan para petugas haji untuk memberikan layanan dan membantu para jamaah," kata Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat, di Jakarta, seperti dilansir dari Kemenag, Selasa (30/5/2023).

Arsad menambahkan, tim PKP3JH beranggotakan 36 orang, terdiri atas komponen kesehatan dan perlindungan jamaah.

Baca Juga: Kabar Duka, Penyanyi Dangdut Connie Nurlita Meninggal Dunia dalam Usia 51 Tahun

Sebanyak 12 orang ditempatkan di Madinah, sedangkan 23 petugas di Makkah, dan satu orang sebagai koordinator.

"Mereka bertugas secara mobile di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram, dan juga berkeliling ke sektor hotel jamaah," imbuh Arsad.

Menurut Arsad, Tim PKP3JH mengemban lima tugas, yaitu: Pencegahan, Mitigasi, Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat, Pemulihan, dan Rehabilitasi.

Baca Juga: Dapat Makan Tiga Kali Sehari, Jamaah Haji Diimbau Perhatikan Batas Layak Konsumsi

Pencegahan merupakan intervensi pada suatu peristiwa yang belum pasti terjadi. Misalnya, menyiapkan sarana dan prasarana, yang menjadi kebutuhan jamaah haji, seperti kursi roda dan lainnya.

Mitigasi dilakukan dengan memetakan dan menyiapkan perangkat lunak, serta program penanggulangan insiden yang mungkin terjadi.

Kesiapsiagaan pada insiden di atasi dengan pelatihan gabungan setiap unsur petugas haji.

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X