MoeslimChoice.com. Operasional Haji 1444 H/2023 M telah dimulai. Jamaah Haji mulai berdatangan ke Arab Saudi. Begitu pun dengan Kemenkes, yang telah menyiapkan Klinik Haji, baik di Makkah maupun Madinah.
Kemenkes (Kementerian Kesehatan) telah menyiapkan Klinik Haji (KlinikKesehatan Haji Indonesia/KKHI), bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi selama musim haji 2023.
Kemenkes akan memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji di Klinik Haji, berupa pelayanan rawat jalan, rawat inap, emergency, intensive/high care unit, dan rujukan.
Baca Juga: Pemerintah dan DPR RI Sepakati Biaya Haji Kuota Tambahan
Selain itu, juga disediakan pelayanan pemeriksaan penunjang, pelayanan sanitasi, pelayanan gizi, serta layanan safari wukuf, tanazul dan evakuasi.
Selama penyelenggaraan ibadah haji, Kemenkes mendirikan 2 Klinik Haji yaitu Klinik Haji Makkah, yang berada di Aziziyah Janubiyah Makkah dan Klinik Haji Madinah, yang berada di Al Arid Madinah.
Klinik Haji Makkah memiliki kapasitas 257 Tempat Tidur yang terdiri dari 223 Tempat Tidur (TT) Rawat Inap, 10 TT ICU, dan 24 TT IGD.
Baca Juga: Inilah 3 Layanan Penting Jamaah Haji di Madinah yang Perlu Diketahui
Selain itu, Klinik Haji Makkah juga dilengkapi dengan poliklinik gigi dan rehabilitasi medik, laboratorium, pelayanan kefarmasian, serta sarana pendukung seperti Ruang Operasi, USG, EKG, Echocardiografi dan 3 unit ambulans gawat darurat.
"KKHI Makkah lokasinya sangat strategis, yakni di dekat Masjidil Haram, Mina dan jalan menuju Arafah," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro
Susilo, seperti dilansir dari laman Kemenkes, Senin (22/5/2023).
"Biasanya, pada saat puncak ibadah haji sekitar 5 sampai dengan 9 Dzulhijjah, KKHI Makkah sudah dipenuhi oleh jamaah haji, yang mulai kelelahan dan jatuh sakit," tambah Liliek.
Baca Juga: Alhamdulillah! 390 Jamaah Haji Indonesia Kloter Pertama Tiba di Madinah
Selama puncak ibadah haji, Klinik Haji Makkah, juga dilengkapi dengan pelayanan spesialis, seperti penyakit dalam, paru, jantung dan pembuluh darah, saraf, jiwa, bedah, anastesi, kedokteran fisik dan rehabilitasi, dan kedokteran penerbangan.
Sementara untuk Klinik Haji Madinah, skalanya lebih kecil, yang memiliki kapasitas 69 Tempat Tidur (TT) yang terdiri dari 10 TT Instalasi Gawat Darurat (IGD), 7 TT Intensive Care Unit (ICU), 2 TT Isolasi, 43 TT Rawat Inap, dan 7 TT psikiatri.
Artikel Terkait
Booster Kedua COVID-19 Dikebut, Kemenkes Targetkan 50 Persen Orang Dewasa Sehat Divaksinasi
Terima Kunjungan Kerja Kemenkes Ghana, Kemenkes Bahas Kerja Sama Program Imunisasi
Turunkan Angka Kematian Jamaah Haji, Kemenkes Bentuk EMT Kesehatan
Kejar Imunisasi Anak, Kemenkes Harap Nakes Jadi Kunci Sukses Imunisasi Ganda
Upaya Tangani Kanker, Kemenkes – IAEA Jalin Kerja Sama Perkuat Fasilitas Radiodiagnostik & Kedokteran Nuklir