Mengenal Tradisi Tepuk Tepung Tawar, Tradisi Melepas Jamaah Haji di Langkat Sumatera Utara

- Rabu, 24 Mei 2023 | 11:04 WIB
Pelepasan Jamaah Haji di Kabupaten Langkat, Sumut  dilakukan dengan menggelar adat tradisi Tepuk Tepung Tawar  pada Selasa (16/5/2023)
Pelepasan Jamaah Haji di Kabupaten Langkat, Sumut dilakukan dengan menggelar adat tradisi Tepuk Tepung Tawar pada Selasa (16/5/2023)


MoeslimChoice.com. Musim Haji 2023 telah tiba. Di berbagai wilayah Tanah Air, memiliki tradisi unik dalam melepas keberangkatan calon jamaah haji. Salah satunya adalah tradisi 'Tepuk Tepung Tawar' di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Secara literatif, tradisi Tepuk Tepung Tawar berawal dari budaya Melayu di Riau dan sudah tercatat secara resmi sebagai Warisan Budaya Takbenda (Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, 2019).

Tepuk Tepung Tawar adalah upacara adat budaya Melayu Riau peninggalan para Raja terdahulu.

Baca Juga: Gugat Cerai Virgoun, Inara Rusli Ajukan 11 Tuntutan, Salah Satunya Hak Asuh Anak

Tepuk Tepung Tawar merupakan upacara adat sebagai bentuk persembahan syukur atas terkabulnya suatu keinginan atau usaha, untuk mendapat ridho dariNya, terhindar dari mara bahaya, dan mendapat rahmat yang berkesinambungan.

Tepuk Tepung Tawar biasanya dilakukan dalam acara-acara tertentu, seperti pernikahan, menempati rumah baru, mengendarai kendaraan baru, khitanan, dan acara kebahagiaan lainnya.

Seiring perkembangan zaman, pelaksanaan tradisi Tepuk Tepung Tawar, juga dilakukan masyarakat Melayu saat pelepasan jamaah calon haji, seperti yang terjadi di Kabupaten Langkat dan di Pulau Sumatera umumnya.

Baca Juga: Bantu Tanggap Darurat Banjir di Luwu, Gubernur Sulawesi Selatan Gelontorkan Bantuan Keuangan 2 Miliar

Tradisi Tepuk Tepung Tawar bagi jamaah calon haji di Kabupaten Langkat, biasanya dihadiri berbagai pihak dari beragam unsur yang terlibat di dalamnya.

Tepuk Tepung Tawar dilaksanakan dengan menambahkan beberapa pelengkap acara, seperti daun perenjis (daun yang diikat jadi satu untuk dicelupkan kedalam air) dan air wangi (air yang dicampur bedak, jeruk, dan bunga mawar).

Baru-baru ini, acara tersebut digelar, yang dibarengkan dengan acara halal bihalal Kemenag, Kabupaten Langkat. Acara dihadiri para pejabat di Kabupaten Langkat (Plt Bupati dan para kepala dinas), Kepala Kantor Kementerian Agama Langkat, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Baznas Daerah, Tuan Guru Besilam, dan tokoh penting lainnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan Presiden Iran Sepakat Terus Dukung Perjuangan Rakyat Palestina & Afghanistan

Rangkaian acara Halal Bihalal dan Tepuk Tepung Tawar Calon Jamaah Calon Haji ini, diisi pula dengan sambutan Kepala Kantor Kemenag Langkat, Ainul Aswad dan Plt Bupati Langkat, Syah Afandin.

Prosesi dimulai dari para tokoh Kabupaten Langkat, untuk mengambil daun perenjis, daun yang diikat jadi satu dicelupkan kedalam air yang dicampur bedak, jeruk, bunga mawar, lalu direnjis (dilumat pelan) pada kedua tangan yang telungkup di atas paha, yang dialas bantal tepung tawar yang dialas dengan kain putih atau kain batik.

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X