MOESLIMCHOICE.com-Makkah, Arab Saudi, merupakan daerah yang paling banyak didatangi wisatawan dari berbagai penjuru dunia dan terjadi sepanjang tahun. Umumnya para wisatawan terdiri dari jamaah haji dan umrah. Semua umat Muslim bahagia dan selalu rindu untuk bisa berada di Makkah.
Padahal rupanya cuaca di Makkah tergolong sangat panas. Bahkan Makkah mencatat jumlah tertinggi 181 hari yang menyaksikan suhu di atas 45 derajat Celcius selama periode 1985-2022. Itu berdasarkan catatan Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi.
Ya. Makkah memegang rekor jumlah hari dengan suhu di atas 45 derajat Celcius, jauh melampaui saingan terdekatnya yeng menduduki polisi kedua yaitu Wilayah Al-Ahsa dengan 167 hari. Jauh di urutan ketiga adalan Wilayah Al-Qaysumah dengan 59 hari, dan Dammam dengan 54 hari.
Baca Juga: Perhitungan Final Suara Pilpres Cukup di Tingkat Kabupaten dan Kota Saja
NCM mencatat, Al-Qaisumah menempati urutan teratas di antara kota-kota Saudi dalam hal jumlah hari frekuensi badai debu, sementara Abha menempati urutan teratas dalam daftar kota yang paling sering terkena badai, selama periode 1985 hingga 2022.
Statistik iklim NCM, yang didasarkan pada data dari stasiun pemantauannya, menunjukkan bahwa Qaisumah terpapar badai debu selama 119 hari selama periode ini, diikuti oleh Al-Ahsa dengan 110 hari, kemudian Rafha dengan 99 hari, sementara Al-Qassim menempati peringkat keempat dengan 69 hari, dan Jazan di urutan ke-5 dengan 66 hari.
Pada tingkat badai, Abha menyaksikan 788 hari badai selama periode ini, diikuti oleh Taif dengan 784 hari, Al-Baha dengan 746 hari, Khamis Mushait dengan 528 hari, dan Bisha dengan 296 hari.
Baca Juga: Bersama Kapolres dan Kepala OPD, Apriyadi Mahmud Bekerja di Hari Libur
Khamis Mushait berada di urutan teratas daftar kota yang paling banyak terkena hari hujan dengan 363 hari, kemudian Al-Baha dengan 320 hari, Taif dengan 295 hari, Abha dengan 252 hari, dan Bisha dengan 201 hari.
Al-Wajh menempati urutan pertama dalam hal jumlah hari kekambuhan kabut dengan 28 hari, diikuti Yanbu dengan 22 hari, Jeddah dengan 11 hari, Abha dengan 6 hari, dan Al-Baha dengan 4 hari.
Pusat menunjukkan bahwa Dhahran mencatat suhu tertinggi untuk bulan Mei pada tanggal 29 bulan 2009 dengan 51 derajat Celcius, sedangkan Rafha mencatat suhu terendah di bulan yang sama dengan 21 derajat, pada tanggal 27 Mei 2000.
Baca Juga: Keren, Film Nasional My Great Teacher Tayang Perdana di Muba pada Peringatan Hardiknas
Bisha mencatat curah hujan tertinggi, dengan 96 mm, pada 1 Mei 2013, sedangkan curah hujan tertinggi pada bulan tersebut adalah di Khamis Mushait dengan 159 mm pada Mei 2019.
Selama periode ini, Al-Jouf mencatat kecepatan angin maksimum dengan 115 km/jam, sedangkan frekuensi badai debu tertinggi terjadi pada bulan Mei di Qaisumah sebanyak 119 kali, kata laporan tersebut.*
Artikel Terkait
Seterik Apapun Matahari di Makkah dan Madinah, Lantai Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Tetap Sejuk
Pada Perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah, Makkah dan Madinah Jadi Miniatur Budaya Dunia
Viral, Video Gembala Miskin Umrah yang Lalu Dicari Penasihat Putra Mahkota Arab Saudi