MOESLIMCHOICE.com-Lebih dari 2 juta jamaah memadati Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah melaksanakan Shalat Isya dan Shalat Tarawih dan Qiyamullail pada tanggal 27 malam Ramadhan pada hari Senin, yang secara luas diyakini sebagai Lailatul Qadar.
Tentang lebih dari 2 juta jamaah, Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci mengumumkan keberhasilan rencananya untuk memungkinkan umat beriman melakukan ritual mereka dengan mudah dan nyaman dan itu melalui tindak lanjut lapangan oleh Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais, Kepala Kepresidenan.
Lebih dari 2 juta jamaah itu terdiri dari hampir satu setengah juta jamaah dan jamaah umrah menghadiri shalat malam khusus Taraweeh dan Qiyamullail yang diakhiri dengan doa khusus, yang dipimpin oleh Syekh Sudais di Masjidil Haram.
Baca Juga: Herman Deru Ajak Umat Hindu di OKI Terus Kedepankan Sikap Toleransi dan Jaga Kerukunan
Ada aliran umat beriman yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Masjid Suci pada malam ke-27 Ramadhan. Al-Qur'an Suci diturunkan kepada Nabi SAW di Malam Kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan.
Otoritas Saudi telah membuat pengaturan keamanan yang rumit untuk kelancaran arus jamaah dan memungkinkan mereka menghabiskan malam yang diberkati dalam suasana yang sangat spiritual dan tenang.
Dalam suasana spiritual yang tak tertandingi yang ditawarkan bulan puasa, umat beriman melakukan umrah dan berdoa, mencari Lailatul Qadar dan berkah dan pengampunan yang tak terbatas dari Allah SWT.
Baca Juga: DPRD Sumsel Sepakat Menerima LKPJ Gubernur Sumsel Tahun Anggaran 2022
Semua lantai Masjidil Haram dan halamannya penuh dengan jemaah, dan barisan jemaah tumpah ke jalan-jalan di Kawasan Haram Pusat.
Kepresidenan telah memperkuat tim lapangan dengan tujuan mengatur kelancaran dan ketertiban masuknya jamaah dan jemaah ke Masjidil Haram dalam koordinasi dengan semua instansi terkait dan aparat keamanan.
Jamaah dan jamaah umrah masuk dengan lancar melalui 118 pintu, antara lain tiga pintu masuknya jamaah umrah, 68 pintu jamaah, 50 pintu darurat, dan 40 pintu internal, dengan dukungan seluruh manusia dan tim teknis.
Baca Juga: Scolz: Dengan Berpaling ke Indonesia, Uni Eropa akan Kurangi Ketergantungan pada China
Para jamaah berdoa dalam suasana spiritual, didukung oleh sistem layanan terintegrasi yang telah beroperasi sejak pagi untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan mereka.
Kepresidenan telah mengerahkan sumber daya manusia dan mekanik untuk melayani para pengunjung Masjidil Haram. Ini termasuk mengerahkan 4.000 pekerja di seluruh Masjidil Haram dan halamannya, mencuci Masjidil Haram sepuluh kali sepanjang hari, menggunakan lebih dari 80.000 liter disinfektan, 1.600 penyegar untuk pewangi, dan mensterilkan koridor dan halaman Masjidil Haram sepanjang waktu dengan sekitar 15.000 liter. sterilisasi, dilakukan oleh lebih dari 70 tim lapangan.
Kepresidenan menyediakan lebih dari 5.000 kendaraan reguler untuk transportasi, 3.000 kendaraan listrik, 200 tangga listrik, dan 14 eskalator untuk melayani lansia dan orang berkebutuhan khusus.*
Artikel Terkait
Terungkap, Rahasia tetap Sejuknya Lantai Mataf di Masjidil Haram kendati Cuaca Sangat Panas
Seterik Apapun Matahari di Makkah dan Madinah, Lantai Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Tetap Sejuk
Merinding, Menyaksikan Masjidil Haram Menampung Lebih dari Sejuta Umat Larut dalam Doa dan Ibadah