MOESLIMCHOICE.com-Masjidil Haram di Kota Makkah, tempat suci umat Islam, telah menyaksikan konvergensi lebih dari satu juta peziarah dan jamaah umrah selama 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan ini.
Masjidil Haram yang mengakomodir pertemuan dan pergerakan umat beriman dari seluruh penjuru dunia itu serta layanan terintegrasi yang ditawarkan kepada mereka oleh otoritas Arab Saudi diabadikan dari ketinggian oleh Fotografer Saudi Agency Press (SPA), yang salah satunya gambar ini.
Masjidil Haram dalam momen pengabadian itu, para juru kamera mengambil foto-foto umat beriman, yang menghabiskan malam penuh berkah bulan suci di sekitar Ka'bah Suci. Semua umat terlibat dalam doa dan permohonan khusus, mereka mencari rahmat dan pengampunan Tuhan dalam suasana spiritualitas dan suasana yang tenang.
Baca Juga: IAC: Insya Allah Idul Fitri Sabtu sebab Tak Ada Kemungkinan Hilal 1 Syawal Tampak pada Kamis Petang
Sayap Penerbangan Keamanan Presidensi Keamanan Negara telah memfasilitasi tim SPA untuk menerbangkan helikopternya yang melayang di sekitar Kota Suci, sehingga mereka dapat menangkap bidikan luar biasa lautan luas umat beriman yang mengelilingi Ka'bah Suci dan bergerak di antara halaman, koridor, dan lantai Masjidil Haram, di mana lantai pertama dan atap Ekspansi Saudi Ketiga telah dibuka untuk pertama kalinya bagi jamaah selama 10 hari terakhir bulan suci Ramadhan tahun ini.
Baca Juga: Inilah Bill Bazzi, Wali Kota Dearbon Pertama yang Beragama Islam dan Membawa Perubahan
Sementara itu dilansir Saudi Gazette, Senin (17/4/2023), Emir menugaskan Universitas Umm Al-Qura yang diwakili oleh Lembaga Kajian Haji dan Umrah Wali Dua Masjid Suci untuk melakukan kajian terkait evaluasi tersebut setelah melakukan monitoring dan pencatatan observasi lapangan.
Dr Adnan Al-Shahrani, dekan institut tersebut, mengatakan tim peneliti sedang bekerja mengukur waktu tempuh sekitar 650 bus di empat jalur menuju dan dari Masjidil Haram selama masa operasional di bulan suci Ramadan.
Caranya dengan membaca waktu tempuh bus dari halte hingga ujung lintasan, serta perbandingan jumlah penumpang dengan kapasitas operasional masing-masing bus, dan waktu tempuh dari penumpang pertama naik hingga bus bergerak.
Baca Juga: Sebagai Penggerak Kampung Moderasi, Kemenag Beri Pelatihan Para Penyuluh Agama
Al-Shahrani mencatat bahwa tim peneliti juga bekerja mengukur waktu yang dibutuhkan dari bus pertama untuk bergerak dan bus berikutnya berhenti di area pengambilan, serta memantau rasio bus di stasiun dengan kapasitas operasionalnya. , keberadaan pengemudi dan pengawas operasi di stasiun, dan ketersediaan layanan utilitas di stasiun.
Al-Shahrani mengatakan bahwa hasil data yang dikumpulkan dari perspektif ilmiah akan diserahkan kepada otoritas terkait dalam upayanya untuk lebih meningkatkan layanan transportasi yang diberikan kepada para tamu Allah.
Dia menekankan pentingnya peran lembaga dalam mempelajari kebutuhan jamaah, dan memastikan kualitas layanan yang diberikan kepada mereka selama musim haji dan umrah.
Artikel Terkait
Menteri Haji dan Umrah: Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Jamaah Asing sedang di Makkah dan Madinah
Diduga Nonmuslim dan Enggan Berkomentar Soal Agamanya, Farel Proyoga Jalani Ibadah Umrah di Ramadhan 2023
Al Bassami: Penanganan Umrah Berjalan Sesuai Rencana dan 1704 Pengemis Ditangkap di Masjidil Haram