MOESLIMCHOICE.com-Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengeluarkan imbauan, agar para jamaah umrah menghindari membawa uang dan perhiasan dalam jumlah besar saat melakukan ibadah di Masjidil Haram itu.
Ditegaskan Kementerian Haji dan Umrah, para jamaah datang ke Arab Saudi untuk menunaikan umrah, tidak boleh membawa lebih dari SR60.000. Mereka juga diminta menghindari memegang emas batangan serta batu dan logam mulia lainnya.
Kementerian Haji dan Umrah juga telah memperingatkan para jamaah, agar tidak membuka diri terhadap penipuan keuangan. Para jamaah diminta mengunduh aplikasi bank dari sumber resmi.
Baca Juga: Lagi, Kilang Minyak Pertamina Meledak dan Rumah hingga Masjid pun Rusak
Para jamaah tidak boleh mengungkapkan informasi kartu bank mereka, tidak mentransfer uang ke sumber yang tidak diketahui, dan harus memeriksa keandalan tautan elektronik sebelum membayar.
Kementerian Haji dan Umrah juga menyerukan pentingnya, para jamaah untuk mengabaikan tautan dan pesan yang tidak diketahui.
"Jika terjadi penipuan keuangan atau dugaan penipuan, jamaah harus memberi tahu bank dan otoritas yang berwenang. Jamaah harus mentransfer SMS palsu tersebut ke nomor: 330330," kat Kementerian Haji dan Umrah dikutip dari Saudi Gazette, Minggu (2/4/2023).
Sementara itu Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci yang diwakili oleh Badan Keamanan, Keselamatan, Konfrontasi Darurat dan Risiko telah menyediakan lebih dari 500 personel keamanan untuk melayani pengunjung Masjidil Haram selama bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Menkopolhukam Mahfud Minta Zudan Arif Dorong Citra Positif BNPP
Hal ini dilakukan untuk menjaga dan melindungi pintu masuk utama, menindaklanjuti pengaturan keramaian dan mengelolanya.Selain itu, petugas keamanan juga memastikan kesiapan sarana keselamatan di dalam Masjidil Haram, serta menyiapkan semua koridor menuju Tawaf.
Kepresidenan sangat antusias untuk menerima jemaah haji pada saat mereka tiba dan memberikan layanan yang mereka butuhkan, mulai dari pintu masuk dan halaman Masjidil Haram hingga pintu keluar mereka.
Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Keamanan, Keselamatan, Konfrontasi Darurat dan Risiko Fayez Al-Harthy mengatakan bahwa badan tersebut melakukan beberapa tugas melalui kader nasional yang berkualitas dan terlatih.
Badan tersebut juga menindaklanjuti kemajuan operasi keamanan dan keselamatan, melindungi individu, dan memeriksa sistem utilitas publik.
Kader melakukan deteksi dini terhadap semua risiko, dan memastikan efektivitas sistem pemadam kebakaran, dan menindaklanjuti pemeliharaan berkalanya, di samping perangkat peringatan di Masjidil Haram, selain menerapkan rencana fluktuasi cuaca.
Baca Juga: Menparekraf Apresiasi Masyarakat Desa Kubu Gadang Padang Panjang Kompak Berinovasi
Kader memastikan keamanan jalur pejalan kaki, serta menghilangkan semua hambatan yang menghambat pergerakan jamaah selama melakukan ritual mereka.
Perlu diketahui, ada lebih dari 15 petugas keamanan yang berbicara dalam berbagai bahasa untuk melayani pengunjung Masjidil Haram dengan sebaik mungkin, kata Al-Harthy menegaskan.
Dia mencatat bahwa di antara bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Cina, Sinhala (Sri Lanka), Urdu, Hausa, Persia, Inggris dan Turki.*
Artikel Terkait
Masjidil Haram Secara Optimal Disiapkan untuk Memfasilitasi Pergerakan Jamaah dalam Perluasannya
Kementerian Haji dan Umrah: Dibuka Pendaftaran Umrah 10 Hari Terakhir Ramadhan Via Nusuk dan Tawakkalna
230.000 Makanan Buka Puasa Dibagikan untuk Jamaah di Dalam dan Pelataran Masjid Nabawi