MoeslimChoice.Menteri Urusan Islam Arab Saudi Sheikh Dr. Abdullatif Al-Alsheikh telah mengarahkan jajaran dan lembaga terkait, untuk mengurangi waktu antara Adzan dan Iqamah untuk Shalat Subuh dan Shalat Isya menjadi hanya sepuluh menit.
Menteri Urusan Islam Saudi mengatakan, pengarahan sudah disampaikan ke semua cabang kementerian di seluruh wilayah Kerajaan untuk mengadopsi langkah-langkah guna memastikan waktu antara Adzan dan Iqamah untuk Shalat Subuh dan Shalat Isya di Bulan Ramadhan hanya 10 menit.
"Disingkatnya waktu antara Adzan dan Iqamah Shalat Subuh dan Shalat Isya itu semata-mata untuk kemudahan dan kenyamanan para jamaah," kata Menteri Urusan Islam Saudi dilansir Saudi Gazette, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga: Datangnya Bulan Suci Ramadhan, Isi dengan 2 Amalan Utama Ini ya
Ketentuan baru waktu antara Adzan dan Iqamah itu diberlakukan sejak 1 Ramadhan 1444 Hijriyah dan akan berlaku sepanjang Bulan Suci ini.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Ahmed Al-Khateeb mengatakan bahwa sektor pariwisata di Arab Saudi mencatat angka sejarah dalam hal tingkat hunian dan jumlah pengunjung dari luar negeri. Jumlah pengunjung yang tiba di Kerajaan selama bulan Januari mencapai 2,4 juta, dan jumlah ini meningkat menjadi 2,5 juta pengunjung selama bulan Februari 2023.
Al-Khateeb mengatakan ini saat berpidato pada pertemuan bulanan kelima dengan investor dan warga di sektor pariwisata di Kerajaan. Sejumlah besar pemilik dan investor di sektor pariwisata dari berbagai wilayah Kerajaan berpartisipasi dalam sesi virtual tersebut.
Baca Juga: Nagita Slavina Gelar Pengajian Rumah Baru, Penampilan Rayyanza jadi Sorotan Para Tamu
Al-Khateeb mengatakan bahwa kementerian telah melatih lebih dari 100.000 pemuda dan pemudi Saudi, 10.400 di antaranya dilatih di luar negeri dan negara telah menghabiskan lebih dari SR400 juta dalam hal ini. “Pekerjaan mereka adalah tanggung jawab kementerian dan karenanya setiap orang harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini,” katanya.
Al-Khateeb memuji kinerja yang kuat dari industri perhotelan di Kerajaan dan tingkat hunian yang tinggi di masa lalu. Dia mencatat bahwa dukungan besar yang dinikmati sektor pariwisata dari kepemimpinan yang bijak berdampak besar pada pencapaian kesuksesan.
Menteri menyoroti pentingnya mematuhi peraturan baru yang disetujui oleh kementerian untuk meningkatkan sektor ini dalam sistem pariwisata yang baru. Dia mengimbau agar setiap orang segera memperbaiki statusnya sebelum tenggat waktu yang ditetapkan kementerian yang berakhir pada 25 Maret.
Al-Khateeb mengatakan bahwa kementerian menantikan kerja sama semua pihak, terutama pemilik sektor perhotelan di Makkah dan Madinah yang akan menyaksikan jumlah pengunjung yang besar selama puncak musim Umrah di bulan Ramadhan, dan tingkat hunian yang tinggi yang dapat mencapai 100 orang. persen, yang membutuhkan peningkatan layanan dan komitmen terhadap kualitas tinggi. Dia menekankan bahwa kementerian akan hadir sepanjang waktu melalui pengamat dan inspekturnya untuk memastikan sejauh mana kepatuhan dalam memberikan layanan kelas atas kepada para jamaah.
Al-Khateeb menegaskan peraturan yang dikeluarkan kementerian sudah jelas, dan harus dipatuhi oleh seluruh pekerja di sektor tersebut tanpa terkecuali. “Kementerian akan berperan dalam hal pengawasan dan penjatuhan sanksi bagi pelanggar, khususnya pelanggaran pramuwisata. Kementerian ingin memiliki pemandu yang berkualitas yang bekerja di bidang ini yang harus memperoleh informasi yang benar, cukup, akurat, dan tanpa cela, ”katanya.
Al-Khateeb menjelaskan bahwa sebagian besar pengunjung, baik dari dalam Kerajaan atau luar negeri, ingin mempelajari setiap wilayah Kerajaan dalam hal sejarah, warisan, budaya, adat istiadat, cara perdagangan dan kehidupan, dulu dan sekarang, yang memerlukan lisensi dan pemandu yang berkualitas.
Al-Khateeb menekankan bahwa kementerian ingin memastikan bahwa pemandu wisata memiliki lisensi, dan tidak akan ada kepuasan atau kelalaian dalam hal kompetensi mereka. Ini karena sejarah, budaya, dan peradaban Kerajaan harus menjangkau dunia dengan cara terbaik baik melalui pemandu wisata atau situs web dan platform yang terus digarap oleh kementerian, yang memperkenalkan Kerajaan sebagai "Roh Arab Saudi". yang berisi informasi lengkap tentang Kerajaan.
Al-Khateeb menekankan keinginan kementerian untuk menerapkan Saudisasi di sektor pariwisata vital. “Saudisasi adalah masalah yang tidak akan diterima untuk didiskusikan atau ditunda, dan ada banyak orang di Kerajaan yang ingin bekerja di sektor ini,” katanya.
Menteri meminta para peserta pertemuan untuk mendukung kementerian dan bekerja dengannya untuk mencapai tujuan bersama, dengan cara yang berkontribusi pada peningkatan kinerja sektor ini. Dia menjelaskan, kementerian sedang dalam proses pembentukan tim technical support untuk memfasilitasi proses komunikasi antara kementerian dan pekerja di sektor pariwisata.*
Artikel Terkait
Pelunasan Biaya Haji Khusus Tahap I Telah Dibuka Mulai 21 Maret
Raja Salman: Arab Saudi Lakukan Apa Saja untuk Kenyamanan dan Keamanan Jamah Umrah dan Haji
Masjidil Haram Terima 2500 Jamaah Itikaf, Buruan Daftar di Aplikasi NUSUK