Pastikan 5 Hal Ini Agar Tak Alami Penipuan Saat Menjalankan Ibadah Umrah

- Minggu, 12 Maret 2023 | 12:30 WIB
Ibadah Umrah di Tanah Suci Makkah
Ibadah Umrah di Tanah Suci Makkah

MoeslimChoice. Dengan lamanya menunggu jadwal melaksanakan ibadah haji, banyak umat Muslim di Tanah Air yang akhirnya memilih untuk melaksanakan ibadah umrah lebih dahulu. Maka ibadah, yang hanya bisa dilakukan di Makkah, Arab Saudi ini sering disebut sebagai haji kecil.

Dalam pelaksanaan ibadah Umrah, terkadang ditemui permasalahan terkait keberangkatan jamaah umrah ke Tanah Suci. Ada saja pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan niat suci para jamaah untuk kepentingan materi dengan penipuan.

Para travel umumnya memberikan iming-iming kepada jamaah bisa berangkat dengan berbagai fasilitas. Namun, akhirnya para jamaah tidak bisa berangkat.

Terkait dengan hal tersebut, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus (UHK) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nur Arifin, mengingatkan kepada para Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) terkait 'Lima Pasti Umrah'.

'Lima Pasti Umrah' yang dikampanyekan Kementerian Agama (Kemenag) sejak 2016 ini adalah upaya mengantisipasi terjadinya kembali penipuan terhadap jamaah.

'Lima Pasti Umrah' tersebut adalah:
1). Pastikan travel/bironya memiliki izin Kementerian Agama (terdaftar);
2). Pastikan jadwal keberangkatannya;
3). Pastikan tiket penerbangannya;
4). Pastikan hotelnya yang akan ditempati selama di Arab Saudi; dan
5). Pastikan visanya.

"Pastikan travelnya berizin, pastikan jadwalnya, pastikan penerbangannya, pastikan hotelnya, serta pastikan visanya," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus (UHK) Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Nur Arifin, dikutip dari laman Kemenag, Sabtu (11/3/2023).

Baca Juga: Saudi & Kemenag Sepakat Gunakan Aplikasi 'Visa Bio' untuk Seluruh Jamaah Haji 2023

Nur Arifin, juga minta pembimbing ibadah di PPIU dan PIHK memberikan bimbingan ke jamaahnya secara rasional. Menurut dia, saat ini ada sebagian pembimbing umrah dan haji yang membimbing jamaahnya tidak mengedepankan kerasionalan cara berpikir jamaahnya. Hal itu menyebabkan jamaah mempunyai penafsiran sendiri.

Dalam artikel NU Online berjudul '4 Perbedaan Haji dan Umrah', setidaknya ada empat Perbedaan Haji dan Umrah.

Pertama, terkait hukum di mana haji adalah wajib karena masuk dalam salah satu rukun Islam. Sementara umrah dihukumi sunnah.

Kedua adalah terkait rukun di mana ada lima rukun haji yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i, dan memotong rambut. Sedangkan rukun umrah ada empat yakni niat ihram, tawaf, sa'i, dan memotong rambut.

Ketiga, terkait kewajiban di mana kewajiban haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat (batas area yang telah ditentukan menyesuaikan daerah asal jamaah haji/ umrah), menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ (perpisahan), serta melempar jumrah.

Sedangkan kewajiban umrah hanya dua, yakni niat ihram dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.

Keempat, terkait dengan waktu di mana haji memiliki waktu pelaksanaan yang lebih sempit dari umrah. Waktu pelaksanaan haji terbatas pada rentang waktu mulai dari awal bulan Syawal sampai shubuhnya hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah). Sedangkan umrah bebas untuk dilaksanakan kapan saja.***

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X