Moeslimchoice.com - Hasil investigasi masalah yang terjadi di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina) dalam penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M telah keluar dan telah diterima Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Hasil investigasi masalah Armina ini, disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas, dalam Rapat Kerja antara Komisi VIII DPR RI dengan Pemerintah, tentang Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1444 H/2023 M.
Menag Yaqut menjelaskan, terdapat permasalahan saat puncak haji 1444 H yang lalu, antara lain: keterlambatan makanan, sanitasi yang tidak lancar, dan layanan transportasi penjemputan jamaah di Muzdalifah.
"Kementerian Agama telah menerima hasil investigasi terkait Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina) dari Pemerintah Arab Saudi," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas, dalam Raker yang dipimpin Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, di Jakarta, seperti dilansir dari laman Kemenag, Senin (18/9/2023).
Menurut Menag, investigasi tersebut dilakukan oleh Nazaha yaitu sebuah Lembaga Anti Korupsi Arab Saudi.
"Hasilnya, Nazaha Saudi menemukan adanya sejumlah kekurangan pelayanan, yang semestinya disediakan pihak ketiga (Mashariq). Fakta ini akan menjadi pertimbangan dan bahan evaluasi dalam persiapan penyelenggaran ibadah haji 1445 H," tambah Menag.
Baca Juga: Bikin Merinding Lantunan Ayat KH Muammar ZA di Acara Munas Konbes NU 2023, Inilah Profilnya
Raker dengan DPR RI ini, juga dihadiri Sekjen Kemenag, Nizar Ali; Dirjen PHU, Hilman Latief; dan jajaran, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, serta Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi.
Menag Yaqut juga menambahkan, berdasarkan kajian dan evaluasi Kementerian Agama (Kemenag), terdapat beberapa hal mendasar yang harus dan sedang disiapkan untuk perbaikan layanan haji di masa akan datang.
Pertama, Kemenag akan melakukan persiapan lebih awal seiring adanya kepastian kuota haji 1445 H.
Baca Juga: Resmi Meluncur Vivo Y17s, Ponsel Trendi dengan Kamera 50 MP, Harga Rp 2 Jutaan
Kedua, Kemenag akan merumuskan kontrak lebih detail dengan mitra atau vendor, baik di dalam maupun luar negeri yang bermitra dengan Kemenag.
"Kita juga merumuskan model langkah kedaruratan bersama-sama dengan pihak Saudi. Dalam rapat ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami perlukan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan penyelenggaraan ibadah haji pada masa mendatang," ungkap Menag.
Artikel Terkait
Santri Tewas di Pesantren Kembali Terjadi, Wapres Minta Menag Perketat Pengawasan
Menag Yaqut Kembali Nahkodai Federasi Wing Chun Indonesia Periode 2023-2027
Haji 2024, DPR Setujui Usulan Menag Yaqut Soal Penetapan Istithaah sebelum Pelunasan Biaya Haji
Menag Yaqut Minta Jajaran Kemenag Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Keuangan
Kemarau Panjang, Menag Imbau Umat Islam Gelar Salat Istisqa, Berikut Tata Caranya