Lagi, Hilman Latief Minta Umat Islam Jadi Pemasok Kebutuhan Jamaah Haji dan Umrah

- Senin, 20 Februari 2023 | 21:39 WIB
Dirjen PHU Hilman Latief, PhD
Dirjen PHU Hilman Latief, PhD

MoeslimChoice.Muhammadiyah memang unggul di bidang keshatan, pendidikan, dan pelayanan sosial namun masih harus diperkuat di bidang ekonomi. Salah satunya dengan memperkuat enterpreneur dengan pemberdayaan ekonomi di daerah-daerah yang memiliki kekhasan.

Tidak saja di Muhammadiyah, kesadaran ekonomi Umat Islam memang masih rendah sehingga mesti didorong. Mereka belum melirik besarnya peluang usaha di bidang haji dan umrah.

Demikian terungkap dari pernyataan Bendahara Umum PP Muhammadiyah sekaligus Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI Hilman Latief, Minggu (19/2/2023), saat ia menghadiri Pelantikan dan Seminar Pra Musyda Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur.

Baca Juga: Simpang Siur Kabar Raibnya Dosen UII, Irjen Krishna Murti: Dia Tidak Hilang tapi Mengubah Rute

Hilman menjelaskan, bahwa selama ini Muhammadiyah sudah sangat menonjol dibandingkan dengan ormas lain dalam penyelenggaraan kesehatan, pendidikan, pelayanan sosial dan lain sebagainya, namun pada ekonomi masih perlu untuk diperkuat.

Selain di tubuh internal Muhammadiyah, Dirjen PHU ini menuturkan, kesadaran ekonomi pada tubuh umat Islam secara umum juga masih rendah. Dia mencontohkan, bahwa dari puluhan triliun uang belanja untuk keperluan haji, hampir tidak ada yang bisa dikelola untuk mendapatkan income bagi pelaku bisnis di Indonesia.

Baca Juga: Tak Berkabar 8 Hari, Dosen UII Malah Terlacak Berada di Amerika Serikat

Di acara yang digelar pada, Ahad (19/2) di Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) ini, Hilman mendorong partisipasi aktif dari warga Lamongan sebagai basis pengusaha pecel lele supaya bisa ikut menyuplai penyediaan pecel lele bagi jamaah haji dan umroh asal Indonesia di Tanah Suci.

“Kami butuh ribuan ton beras hanya untuk haji, belum umroh ratusan ton ikan, bahkan juga ribuan ton sayur mayor, kami harus menyediakan sekitar saat ini 25 juta ton box makan, tujuh juga sachet kopi, dan lain sebagainya," katanya dikutip dari muhammadiyah.or.id, Senin (20/2/2023).

Oleh karena itu, supaya bisa menembus pasar ekspor khususnya ke Timur Tengah untuk menyuplai kebutuhan jamaah haji dan umroh, pecel lele sebagai makanan khas Kabupaten Lamongan harus distandarisasi dan diproduksi secara kontinyu.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah terlibat membantu meringankan tugas pemerintah Kabupaten Lamongan, khususnya dalam menyelenggarakan pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial dan lain sebagainya.

“Saya sebagai institusi pemerintah daerah menyampaikan terima kasih kepada warga Muhammadiyah Lamongan,” ucapnya.

Sementara itu, terkait dengan tantangan yang diberikan oleh Hilman Latief, Yuhronur mengaku siap untuk menyiapkan pecel lele dan berbagai macam kebutuhan pokok supaya siap ekspor ke Timur Tengah. Dirinya juga mengaku tercerahkan bahwa peluang dagang bagi Kabupaten Lamongan terbuka lebar.[*]

Editor: Rosydah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X