Potensi Keuangan Syariah Hingga Produk Karya UMKM Komunitas Difabel Menarik Perhatian Investor di Dubai

- Kamis, 23 Desember 2021 | 11:20 WIB
net
net

MoeslimChoice.Paviliun Indonesia pada minggu sebelumnya telah sukses menampilkan workshop budaya dan bahasaIndonesia hingga pertunjukkan angklung yang luar biasa. Kini memasuki minggu kedua belas, Paviliun Indonesia menghadirkan potensi perdagangan dan peluang investasi di pasar Timur Tengah yang dibawakan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Mulai 17 hingga 23 Desember 2021, Kementerian Keuangan dan Kementerian Ketenagakerjaan akan memperkenalkan potensi perdagangan dan peluang investasi Indonesia. Potensi perdagangan dan peluang investasi yang dibawakan merupakan tema yang relevan di kancah internasional, khususnya di pasar Timur Tengah. Hal tersebut menjadi kesempatan untuk Indonesia melebarkan sayap ke pasar global.

“Perhelatan Expo 2020 Dubai memberi kesempatan untuk Indonesia menampilkan beragam potensi perdagangan dan peluang investasi. Di minggu kedua belas, Paviliun Indonesia melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Ketenagakerjaan akan lebih banyak menyajikan forum bisnis, forum investasi, dan pertemuan bisnis dengan mitra bisnis internasional. Ini adalah kesempatan yang luar biasa dan kami begitu bangga karena potensi-potensi tersebut sangat relevan dengan pasar Timur Tengah, sehingga kami yakin dapat lebih banyak menarik investor untuk Indonesia,” tutur Didi Sumedi, Komisioner General Paviliun Indonesia.

Demi mewujudkan perekonomian yang produktif, kompetitif, inklusif, dan berkeadilan, Kementerian Keuangan memiliki peran untuk mengelola keuangan negara.Melalui perhelatan Expo 2020 Dubai, Kementerian Keuangan akan membawa tiga tema, yakni Climate Change and Green Economy, Indonesia Sharia Finance, dan Indonesia Potential SMEs Product. Tiga tema besar ini akan ditampilkan melalui forum bisnis dantalk show.

Adapun tema yang relevan dengan Pasar Timur tengah adalah yang berkaitan dengan ekonomi syariah. Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yang mencapai 87,18% dari total penduduk Indonesia.

Jumlah tersebut menjadi potensi yang sangat besar untuk mengembangkan ekonomi syariah, terutama berkaitan dengan pangsa pasar produk serta jasa berbasis ekonomi dan keuangan syariah. Saat ini, Indonesia telah naik ke peringkat 4 dari peringkat 5 dunia dalam hal pengembangan keuangan syariah setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab.

Semakin berkembangnya kesadaran masyarakat terhadap implementasi prinsip syariah, menumbuhkan potensi untuk mengembangkan industri halal terkait makanan dan minuman, kosmetik, fesyen, obat-obatan, wisata, media dan rekreasi hingga aset ekonomi yang selaras dengan syariat islam. Potensi ini menjadi bahasan utama kementerian Keuangan dan menjadi perhatian para investor di gelaran Expo 2020 Dubai.

Di sisi lain, Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk menyiapkan dan meningkatkan kecakapan SDM Indonesia dalam bersaing di panggung internasional. Demi menjawab komitmen tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan akan membawakan tema yang berkaitan dengan masa depan tenaga kerja Indonesia yang disajikan melalui forum investasi dan pertemuan bisnis dengan mitra bisnis internasional dari Slovakia, Belanda, Serbia, hingga Polandia.

Selain forum bisnis, talk show, forum investasi, dan pertemuan bisnis, Kementerian Keuangan dan Kementerian Ketenagakerjaan juga menampilkan aneka produk UMKM siap ekspor yang telah lolos kurasi. Terdapat 16 produk UMKM mitra binaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan produk dari komunitas difabel yang dipamerkan di area Rolling Exhibition Paviliun Indonesia.

Produk-produk tersebut mulai dari produk kelapa dan turunannya seperti arang pembakar shisa, gula semut aren, sapu lidi dan sapu merang. Produk herbal andalan Indonesia juga turut dipamerkan, mulai dari black garlic hingga jahe olahan untuk minuman herbal.

Selain itu, aneka produk kerajinan tangan dari pengerajin lokal seperti kerajinan batu alam, sikat pembersih, hingga keranjang dari pelapah pisang, rotan, dan rerumputan juga dibawa untuk dipamerkan di Paviliun Indonesia.

Sedangkan produk dari komunitas difabel yang dipamerkan adalah batik ciprat hasil karya penyandang difabel dan gangguan mental sebagai media untuk menyalurkan ekspresi dan emosi secara positif.

Proses pembuatan batik ciprat tersebutmenghasilkan proses manufaktur murni dengan menggunakan cipratan catuntuk membentuk motif yang indah. Kain batik ciprat tersebut kemudian dikreasikan untuk menjadi syal, songkok, hingga tas.

“Aneka produk UMKM di minggu ini merupakan produk lokal siap ekspor yang telah lolos kurasi. Produk-produk tersebut juga merupakan hasil dari pemberdayaan masyarakat yang diolah dan dikelola langsung oleh SDM dari masyarakat desa di berbagai daerah di Indonesia. Produk batik hasil karya komunitas difabel juga tidak kalah menarik dan ini adalah kesempatan yang luar biasa karena kami dapat menyampaikan pesan pada dunia bahwa Indonesia dapat memproduksi aneka produk yang berkualitas dan tidak kalah saing dengan produk yang beredar di pasar internasional,” tutup Didi Sumedi, Komisioner General Paviliun Indonesia.

Halaman:

Editor: Irma

Terkini

X