Indonesia Nomor 2 Terboros setelah Arab Saudi, Mendagri Minta Pemda Kampanyekan Stop Boros Pangan

- Kamis, 8 Juni 2023 | 14:54 WIB
Mendagri Tito Karnavian pada rakor pengendalian inflasi secata hybrid di kantor pusat Kemendagri, Selasa 6 Juni 2023
Mendagri Tito Karnavian pada rakor pengendalian inflasi secata hybrid di kantor pusat Kemendagri, Selasa 6 Juni 2023


MoeslimChoice.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta kepala daerah mengampanyekan Stop Boros Pangan kepada masyarakat. Pasalnya, kata Mendagri, berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) Indonesia menjadi negara nomor dua di dunia dengan tingkat boros pangan atau Food Loss and Waste (FLW) setelah Arab Saudi.

"Kita termasuk negara nomor dua setelah Saudi, ini mungkin informasi yang menarik, tapi kami kira kita perlu merumuskan nanti badan pangan pemerintah pusat perlu merumuskan ini kampanye mengenai Stop Boros Pangan ini," kata Mendagri, dikuto MoeslimChoice.com dari laman resmi Kemendagri, Kamis (8/6).

Mendagri menegaskan hal inidalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Selasa (6/6/2023).

Mendagri menjelaskan, dirinya memandang kampanye Stop Boros Pangan saat ini belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu, Pihaknya meminta kepada pemerintah pusat dan daerah agar melakukan tindakan dalam rangka menghemat pangan.

Baca Juga: Kementan: Jaga Ketahanan Pangan Nasional Hadapi El Nino, Sinergitas Tiga Kementerian Diperkuat

Baca Juga: WHO: Hentikan Menanam Tembakau, Ganti dengan Tanaman Pangan Sebab Dunia Kelaparan

"Kampanye mengenai Stop Boros Pangan ini belum begitu dicerna oleh masyarakat, oleh kita semua, apa yang harus dilakukan riilnya baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan juga masyarakat dalam rangka untuk menghemat pangan, supaya tidak terjadi pembuangan terbuang sia-sia," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, dari pihak Bapanas, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Bapanas I Gusti Ketut Astawa memaparkan, secara global ada sebanyak 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahun. Angka ini, kata Gusti, setara dengan 1/3 pangan yang diproduksi untuk dikonsumsi penduduk dunia.

"Khusus untuk Indonesia, timbunan FLW pada tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun. Mudah-mudahan jargon Stop Boros Pangan ini yang begitu besar bisa kita turunkan sehingga akan lebih bermanfaat dan bisa memacu ekonomi kita itu sendiri," ujar Gusti.

Mengingat potensi FLW yang begitu besar Gusti berharap, adanya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah yang mampu menekan angka boros pangan di dalam negeri.

"Oleh karena itu mari kita gaungkan dalam rangka jaga ketahanan pangan nasional di wilayah masing-masing," pungkas Gusti.***

Editor: Nurheni Gun Maharani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X