MoeslimChoice.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) rutin menggelar Rapat koordinasi Pengendalian Inflasi daerah bersama Pemerintah Daerah (Pemda), untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan dala rangka menekan angka inflasi.
Pada rakor pengendalian inflasi daerah yang digelar Senin (29/5/2023), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak pemerintah pusat maupun daerah bekerja dengan sungguh-sungguh dalam upaya menjaga stabilitas harga bahan pangan sehingga dapat menekan angka inflasi.
Hadir secara daring pada rakor yang diikuti lintas sectoral tersebut, Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Suwenda, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi pada Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian, Heru Purwanto, serta Kepala Bidang Perekonomian Bappeda-Litbang, Heriyanto Budi Hermawan di Indramayu Command Center (ICC).
Tampak hadir pula Sekretaris Dinsos Indramayu, Caridin, Sekretaris Badan Keuangan Daerah, Amrullah, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian, Mohammad Khusen, serta Ermasyanto, Inspektur Pembantu Wilayah II pada Inspektorat Kabupaten Indramayu.
Baca Juga: Gubernur Herman Deru Bersama Korporasi Sepakat Masifkan GSMP dan Tekan Laju Inflasi Daerah
Dalam rakor itu disebutkan, ada beberapa komoditas bahan pangan yang menjadi perhatian, yakni beras dan daging sapi. Dua komoditas itu saat ini harga komoditas tersebut cukup stabil serta didukung oleh cukupnya stok. Meskipun demikian, beras medium perlu menjadi perhatian.
Komoditas yang cenderung fluktuatif pada cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang putih, jagung, serta bawang merah, turut menjadi perhatian Mendagri.
“Sekarang kita perlu betul-betul bekerja baik di tingkat pusat rapat koordinasi maupun daerah-daerah juga bergerak sendiri khususnya untuk mengatasi kenaikan telur ayam ras daging ayam ras jagung bawang merah bawang putih ini terutama adalah tugas utama dari pemerintah pusat karena sangat tergantung impor dan juga garam konsumsi yang juga Sebagian besar dari impor,” ungkap Tito, dikutip dari berita Diskominfo Pemkab Indramayu, Senin (29/5)
Tak hanya bahan pangan yang menjadi perhatian, lanjut Tito, namun kontributor yang selama ini memiliki andil tertinggi terhadap inflasi yakni transportasi udara juga merupakan salah satu hal yang harus dicermati secara serius.
“Saya sampaikan, sore ini akan ada rapat yang dipimpin langsung oleh bapak presiden terkait dengan upaya menurunkan harga tiket pesawat udara, karena transportasi ini penyumbang angka inflasi tertinggi,” ungkapnya.
Diketahui angka inflasi nasional saat ini berada pada angka 4,33 persen, di mana transportasi udara turut andil 1,5 persen dari angka tersebut. Bila angka inflasi dari sektor transportasi udara bisa diturunkan minimal 0,5 persen. Tito yakin, angka inflasi nasional bisa berada di bawah 4 persen.
“Kemudian untuk masalah kontributor inflasi tertinggi transportasi udara tiket pesawat itu 1,5 persen dari inflasi 4,33 persen. Jadi kalua bisa diturunkan 0,5 persen saja maka inflasi kitab isa di bawah 4 persen,” tukas Tito.
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini memaparkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, pada minggu keempat bulan mei ini pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras terjadi kenaikan di banyak kabupaten/kota yang mana hal tersebut menjadi salah satu aspek untuk menjadi pendorong inflasi.
Baca Juga: Mendagri Sampaikan Apresiasi Presiden Jokowi Terhadap Kepala Daerah Berhasil Menangani Inflasi
Artikel Terkait
Mendagri Ingatkan Pemda dengan Inflasi Tinggi agar Kreatif Lakukan Terobosan
Kemendagri Puji Prestasi Pemprov Sumsel Kendalikan Inflasi serta Turunkan Kemiskinan dan Angka Stunting
Trend Inflasi Positif, Mendagri: Harga Kebutuhan Pokok Terkendali, Tidak Ada Panic Buying
Pemda Diminta Terus Pantau Komoditas Pangan dan Intervensi Pengendalian Inflasi
Kejar Inflasi Dibawah 4 Persen, Pemerintah Target Turunkan Tarif Komoditas Penyumbang Terbesar