MoeslimChoice.com - Santri sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif (ekraf) dituntut agar memahami pentingnya branding sebagai salah satu kekuatan produk untuk dapat dikenal, sehingga menarik minat masyarakat luas.
Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri acara 'Gerakan Usaha Kreatif-Santripreneur Go Digital' di Pondok Pesantren Roudlotut Thullab, Magelang, Jum'at (19/5), seperti pada rilis Humas Kemenparekraf yang diterima Sabtu (20/5).
Dikesempatan itu Sandiaga mengatakan, ada banyak contoh produk yang bisa menjadi acuan karena kuatnya branding.
"Tanpa kita harus menyebut nama, dari tagline-nya saja kita sudah tahu akan brand tersebut," kata Sandiaga.
Baca Juga: Menparekraf Ajak Santri Ciptakan Konten Kreatif Islami
Mantan Wagub DKI Jakarta ini menjelaskan, pemahaman akan hal seperti inilah yang diinginkan Menparekraf agar sepenuhnya dikuasai oleh para santri sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif tanah air. Terlebih Pondok Pesantren Roudlotut Thullab memiliki ragam produk ekonomi kreatif unggulan, misalnya Kopi Papupa yang dalam produksi dan pemasarannya turut melibatkan para santri.
Melalui pelatihan yang menjadi bagian dari program Santri Digitalpreneur ini, menurut Sandiaga, para santri diharapkan terus tumbuh sebagai penggerak usaha kreatif.
"Acara ini bertujuan untuk meningkatkan soft skill, Kemenparekraf serius untuk dapat memberi nilai tambah terhadap ekonomi kreatif terutama melalui para santri. Kami ingin menciptakan produk-produk kebanggaan dari para santri," kata Sandiaga.
Para santri, kata Sandiaga, merupakan bagian dari tulang punggung dalam pencapaian Indonesia Emas 2045. Para santri dengan kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni di era digital, potensial menjadi generasi produktif.
"Saya berharap santri akan menjadi yang terdepan, menjadi lokomotif karena tugas kita adalah menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024," kata Sandiaga.
Baca Juga: Pasca-pencabutan PPKM, Menparekraf: Aktivitas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Meningkat Signifikan
Endorse Kopi Papupa
Sandiaga pun mengapresiasi Kopi Papupa sebagai salah satu produk ekonomi kreatif andalan santri Ponpes Roudlotut Thullab. Menparekraf mendukung agar para santri dapat terus memperkuat kekuatan produk dan pemasaran dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan menerapkan FAST (Fathonah, Amanah, Shidiq, Tabliq).
Bentuk dukungan lainnya, Menparekraf mencetuskan ide penguatan tagline Kopi Papupa. Sebelumnya kopi ini telah memiliki tagline "Semacam Cuilan Surga".
"Boleh ya kalau saya tambahkan, 'Kopi Papupa, Enaknya Nggak Bikin Lupa'," kata Sandiaga.
Sontak hal ini langsung mendapat sambutan hangat dari para santri dan peserta pelatihan yang hadir. Kopi Papupa sendiri merupakan produk olahan yang dihasilkan dengan melibatkan para santri. Biji kopi didatangkan dari Temanggung, namun penggilingan dan roasting sepenuhnya dilakukan di tempat pengolahan yang ada di sekitar ponpes.
Artikel Terkait
Santripreneur Diklaim Mampu Jadi Penggerak Ekonomi Umat
Gaungkan Nilai Enterpreneur Qurani Melalui Musik, Menparekraf Apresiasi 'Album Jernih'
Gubernur Ganjar Pranowo dan Menparekraf Sandiaga Sepakat Bangun Kemandirian Desa
Wagub: Pemprov Sumsel DorongĀ Potensi Santripreneur Berbasis UKMK Sawit untuk Sejahterakan Pesantren
Pekerjakan Karyawan DIsabilitas, Menparekraf Apresiasi Pie Susu Ajik Bali Jadi Pandemic Winner