MoeslimChoice.com - Pengelola desa wisata perlu memahami empat hal yang penting untuk dipersiapkan dengan matang dalam memasarkan destinasi wisata dan ekonomi kreatif kepada wisatawan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan, empat hal penting dalam pemasaran desa wisata itu adalah 4P, dengan P yang pertama adalah product (produk).
Sandiaga menungkapkan hal ini dalam acara "Bimtek Pemasaran Pariwisata Nusantara Beli Kreatif Desa Wisata Naik Kelas" di Hotel Tanjung Pesona, Sungai Liar, Bangka Belitung, Jum'at (12/5/2023) malam. Pj. Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu turut hadir di acara tersebut.
"Produk yang dihadirkan harus memiliki kualitas, tentunya mengarah pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan," kata Saniaga.
Baca Juga: 75 Desa Wisata Terbaik 'ADWI 2023' Siap Visitasi, Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja
Sandiaga pun memaparkan, P selanjutnya adalah Place (place). Yakni desa wisata harus memiliki daya tarik yang luar biasa. Atau dengan kata lain, setiap desa wisata harus memiliki karakteristik atau diferensiasi yang kuat.
"Selanjutnya Price (harga), harus disesuaikan dengan kebutuhan atau kekuatan (daya beli) dari pengunjung. Petakan customer kuatnya (harga) berapa. Kalau tidak sesuai kekuatan kantong (mereka) hanya akan menjadi Rohali (rombongan hanya lihat-lihat), tapi kalau cocok akan jadi Rojali (rombongan jadi beli)," kata Sandiaga.
Terakhir adalah Promotion (promosi). Pemasaran kuncinya adalah promosi dan salah satu yang paling terlihat adalah bagaimana kemasannya. Dan strategi yang paling jitu saat ini salah satunya adalah endorser.
"Saya titip agar desa wisata harus dapat berkolaborasi. Desa wisata jangan hanya bisa berkompetisi tapi berkolaborasi," ujar Sandiaga.
Baca Juga: KTT ASEAN Ke-42 Sukses, Komisi V DPR RI: Ekspos Pesona Wisata Indonesia
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, wisatawan dalam berwisata tentu tidak hanya akan berkunjung ke satu desa wisata, tapi akan ke beberapa.
"Jadi desa wisata produknya jangan sama, masing-masing desa wisata tonjolkan apa yang menjadi kekuatan utama," ujar Sandiaga.
Dalam menunjang pemasaran dan promosi desa wisata, Kemenparekraf berkolaborasi dengan online travel agent (OTA) yang sebelumnya telah menyiapkan program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi). Program ini dimaksudkan untuk mempromosikan paket desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia.
OTA, masih diterangkannya, menyiapkan kanal khusus untuk menjual paket-paket menarik ke desa wisata. Target tahun ini adalah 100 paket wisata di mana paket-paket tersebut diambil dari 100 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dan 2022.
Artikel Terkait
Menparekraf Terus Kembangkan Desa Wisata Lewat Bimbingan Teknis
Kemenparekraf Promosikan Sembilan Desa Wisata di ATF 2023, Termasuk Saba Baduy
Herman Deru Deklarasikan Sumsel Bersih Narkoba saat Launching Desa Wisata Tematik Bersinar
Di Maros, Menparekraf Luncurkan Program Fasilitasi Akses Pembiayaan Desa Wisata
75 Desa Wisata Terbaik 'ADWI 2023' Siap Visitasi, Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja