MoeslimChoice - Beberapa waktu lalu, industri boneka, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bekasi bisa dikatakan landai dan asal berjalan. Banyak para pelaku menjerit mengeluhkan sepi order, karena toko-toko dan pasar yang menampung hasil produksi mereka kesulitan menjual produk boneka.
Kini, seiring dengan pulihnya perekonomian nasional pascapandemi, maka berbagai industri pun mulai tumbuh dan pulih kembali. Termasuk industri kecil boneka.
Soal pasar mainan anak-anak jenis boneka ini, salah satu pelaku UMKM boneka di Kota Bekasi Jawa Barat, Imam Andriana mengungkapkan, untuk grosiran atau pemasok toko, bisa dikatakan sudah 2 atau 3 tahun ini sepi. Ditambah lagi hantaman pandemic Covid-19, menjadi cerita pahit bagi usaha boneka.
Namun, kata Andri, sapaan Imam Andriana ini, kebanyakan UMKM produsen boneka di Kota Bekasi tidak mengandalkan pasar toko boneka atau grosiran.
“Terlebih saat Ramadan dan menjelag Idul Fitri, pasar boneka grosiran menurun atau sepi. Mungkin karena moment lebaran konsumen lebih fokus pada sector makanan dan fesyen,” kata Andri.
Bersyukurnya, masih ada pasar lain, yakni corporate atau perusahaan yang memerlukan boneka untuk merchandise sebagai salah satu alat promosi. Andri mencontohkan, misalnya perusahaan travel haji dan umrah, banyak menggunakan boneka berbentuk bantal leher untuk para konsumennya.
Baca Juga: Hati-hati Memilih Travel Umrah, Jangan Tergiur Harga Murah
Baca Juga: Lindungi UMKM Terdampak Impor Pakaian Bekas Ilegal, KemenKopUKM Buka Hotline Pengaduan
“Nah, ini cuan bagi kami, karena mereka memesan bantal leher dalam jumlah cukup besar, sehingga industri kecil boneka masih bisa bernafas,” tutur Andri.
Pasar lainnya, lanjut dia, dari perusahaan perbankan yang membutuhkan boneka juga untuk merchandise.
Andri mengungkapkan, dirinya sebagai pelaku UMKM produksi boneka tidak sendiri.
“Kususnya di Kota Bekasi ini kami ada asosiasi, ada juga koperasi ‘Sepakat Bersama’ yang beranggotakan para UMKM boneka. Bersama-sama, kami terus mengembangkan kreatifitas dan inovasi agar produksi boneka kami tetap berkualitas, dan bergotong royong agar industri boneka berjalan dan maju,” paparnya
Bulan suci Ramadan, menurut Andri, juga membawa keuntungan tersendiri bagi usaha boneka. Pasalnya, di moment ini banyak perusahaan travel umrah yang memberangkatkan jamaahnya.
“Alhamdulillah, diantara kami UMKM Boneka sudah banyak yang menerima pesanan. Bagi yang menerima banyak order, biasanya berbagi dengan pengusaha lainnya yang sepi order,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Permainan Capit Boneka Diharamkan?
Tutup Gelaran 20th Indonesian Travel Fair, Sandiaga: Ini Jadi Upaya Bangkitkan Ekonomi