MoeslimChoice - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjabarkan tentang neraca perdagangan Indonesia yang terus menunjukkan grafik menggembirakan.
Neraca perdagangan pada Februari 2023 mencatatkan surplus sebesar USD 5,48 miliar. Surplus perdagangan bulan Februari 2023 ini melanjutkan tren surplus secara beruntun sejak bulan Mei tahun 2020.
Surplus perdagangan bulan Februari 2023, terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar USD 6,70 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 1,22 miliar. Yang menarik, ekspor nonmigaske kawasan emerging markettumbuh signifikan. Surplus pada Februari 2023 berasal dari surplus perdagangan dengan Tiongkok dengan nilai mencapai USD 1,17 miliar, Amerika Serikat (USD 1,12 miliar), dan India (USD 0,96 miliar).
“Surplus perdagangan bilateral Indonesia dengan Tiongkok selama Januari–Februari 2023 merupakan hal yang positif. Selama dekade terakhir, Tiongkok menjadi salah satu penyumbang defisit neraca perdagangan terbesar Indonesia. Namun demikian, selama lima tahun terakhir, defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok terus mengalami penurunan sejalan dengan peningkatan ekspor yang cukup signifikan yakni 27,5 persen per tahun. Pada Januari–Februari 2023 ini, neraca perdagangan Indonesia dengan Tiongkok mengalami surplus sebesar USD 1,06 miliar,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga: Kunker ke India, Mendag Zulhas Perjuangkan Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia
Baca Juga: Di CII Partnership Summit 2023, Mendag Zulhas Pamer Pertumbuhan Perdagangan Indonesia-India
Selain mengalami surplus neraca perdagangan, ekspor ke Tiongkok pada periode Januari–Februari 2023 juga meningkat signifikan sebesar 42,02 persen (YoY).
Produk utama penyumbang surplus perdagangan dengan Tiongkok adalah besi dan baja (HS72), bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15), dan nikel dan barang daripadanya (HS 75) dengan total surplus mencapai USD 6,69 miliar.
Secara kumulatif, pada periode Januari–Februari 2023 surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 9,36 miliar, naik hampir dua kali lipat dibandingkan surplus Januari--Februari 2022 (YoY) yang sebesar USD 4,80 miliar. Surplus perdagangan Januari–Februari 2023 ini terdiri atas surplus nonmigas sebesar USD 12,00 miliar serta defisit migas sebesar USD 2,64 miliar.
Menurut Mendag, nilai total ekspor Indonesia di bulan Februari 2023 mencapai USD 21,40 miliar, turun 4,15 persen dibanding bulan lalu (MoM). Penurunan nilai tersebut disebabkan oleh melemahnya ekspor migas sebesar 20,26 persen dan nonmigas sebesar 3,00 persen.
Mendag Zulhas menjelaskan, salah satu faktor penyebab turunnya nilai ekspor pada Februari 2023 adalah penurunan harga komoditas dunia seperti batu bara turun 34,75 persen, karet turun 0,74 persen, dan nikel turun 5,20 persen (MoM), walaupun secara rata-rata volume ekspor komoditas tersebut pada Februari 2023 tetap meningkat.
Secara total, volume ekspor pada Februari 2023 masih meningkat sebesar 3,42 persen MoM. Ini menunjukkan dari sisi pasokan, kinerja perdagangan Indonesia masih cukup baik.
Artikel Terkait
Neraca Perdagangan Sektor Nonmigas Sumsel Surplus US $ 376,91 Juta
Alhamdulillah..Neraca Perdagangan Surplus 5,67 Miliar Dolar