MoeslimChoice - Untuk memenuhi target sebesar 500 ribu ton hingga akhir Feburari 2023 ini, impor beras masih terus dilakukan. Saat ini, meskipun belum dibongkar, namun seluruh beras impor telah tiba di Indonesia. Sebanyak 30.000 ton beras masih antri untuk dibongkar, namun sudah tiba di pelabuhan Indonesia.
Kepala Bagian Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya, mengatakan, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog sebelumnya telah impor 200 ribu ton beras pada akhir 2022, dan dilanjutkan impor sebanyak 300 ribu ton lagi pada awal Januari.
"Sisa beras impor kurang lebih sebanyak 30 ribu ton lagi, posisi kapal sudah sandar semua di Indonesia, tinggal tunggu antrian bongkar, karena sering hujan jadi sedikit tertunda proses pembongkaran di Pelabuhan," ujar Tomi, Senin (20/2).
Terkait keterlambatan proses pengiriman sisa beras impor, Tomy menjelaskan, disebabkan oleh gangguan cuaca. Selain itu, proses bongkar muatan kapal-kapal pengangkut beras impor juga turut terkendala cuaca.
Baca Juga: DPD Minta Gubernur Jatim Khofifah Tolak Beras Impor Masuk Wilayahnya
Ia menjelaskan, realisasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP beras impor di tingkat konsumen saat ini sudah mencapai 315 ribu ton. Sebanyak 500 ribu ton beras impor ditargetkan sudah habis untuk operasi pasar hingga akhir Februari 2023.
"Namun demikian, adanya impor beras dinilai tidak bisa menurunkan harga beras di pasaran. Saat ini, harga beras masih melonjak bahkan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET," ucapnya.
