KH Anwar Iskandar, Ketua Umum MUI yang Meneruskan Sisa Jabatan KH Miftachul Akhyar

- Selasa, 22 Agustus 2023 | 12:59 WIB
KH Anwar Iskandar Ketua Umum MUI foto MUIDigital
KH Anwar Iskandar Ketua Umum MUI foto MUIDigital

MoeslimChoice.com-Setelah sekian lama kosong, kini jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dijabat KH Anwar Iskandar asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

KH Anwar Iskandar terpilih dalam Rapat Pleno MUI, Selasa (15/8/2023), Membahas Pengangkatan Ketua Umum MUI Pengganti KH Miftachul Akhyar.

Rapat Pleno MUI di Hotel Bidakara Jakarta itu menyepakati bahwa KH Anwar Iskandar yang ditunjuk sebagai Ketua Umum MUI menggantikan KH Miftachul Akhyar.

Baca Juga: Waketum ICMI Berharap Generasi Muda Bisa Kembangkan Talenta Unggul Demi Kemajuan Bangsa Indonesia

Mengapa akhirnya MUI merasa perlu mengangkat Ketua Umum yang lowong karena KH Miftachul Akhyar mengundurkan diri?

Karena KH Miftachul Akhyar yang kini menjabat Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sendiri yang mengusulkan jabatan Ketua Umum MUI harus diisi.

Dilansir MUIDigital, sebetulnya KH Anwar Iskandar adalah Wakil Rais Aam PBNU Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI. PBNU merestui KH Anwar Iskandar jadi Ketua Umum MUI.

Baca Juga: Inilah Favorite Car yang Most Driven, Chery OMODA 5 Harganya Mulai dari Rp334 Jutaan

Penetapan KH Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum MUI ini nantinya akan dibahas dalam Rapat Paripurna MUI. Nantinya, KH Anwar Iskandar akan meneruskan masa KH Miftachul Akhyar hingga 2025.

Selama ini, kepemimpinan MUI dibawah kendali tiga Wakil Ketua Umum MUI yang dibagi per bidang. Tiga Wakil Ketua Umum MUI tersebut adalah KH Anwar Abbas, KH Marsudi Syuhud, dan KH Basri Bermanda.

Ketua Organizing Committee (OC) Rapat Pleno DP MUI KH Rofiqul Umam Ahmad menyampaikan, Rapat Pleno tersebut merupakan amanat dari hasil rapat Pimpinan MUI pada 30 Mei 2023.

Baca Juga: Mengenal Pandawara Group! Gebrakan Lima Orang Pemuda Tangguh Melawan Tumpukan Sampah

KH Anwar Iskandar adalah sosok kiai senior kelahiran Desa Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur pada 24 April 1950.

Ia merupakan putra KH Iskandar, Pendiri dan Pengasuh Pesantren Mambaul Ulum di Banyuwangi.

Selain belajar ilmu di pesantren, KH Anwar mengenyam pendidikan di jalur formal.

Baca Juga: Ada di Banten, Lampung dan Cirebon! Ini Tiga Pantai Terkotor di Indonesia Menurut Pandawara Group

Jenjang pendidikan formalnya meliputi Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Pesantren Mambaul Ulum.

Kemudian melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah (MA) dan dilanjutkan nyantri di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Di pesantren ini juga melanjutkan pendidikan formalnya di Perguruan Tinggi Tribakti Kediri dan menyandang gelar sarjana muda. Tidak berhenti sampai di situ.

Baca Juga: Bakal Tayang di Bioskop Besok, Intip Fakta Menarik Seputar Film Balapan Mobil Gran Turismo

Pada 1970, KH Anwar meneruskan pendidikan pada program sarjana di Institut Agama Islama Negeri (IAIN) sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Sastra Arab.

KH Anwar merupakan sosok pendakwah yang gigih dengan dua yayasan yang menjadi tempat khidmah di bidang pendidikan, yakni Assa’idiyah di Jamsaren dan Al-Amin di Ngasinan, Rejomulyo Kediri.

KH Anwar juga seorang aktivis dengan pernah menjadi pengurus organisasi seperti menjadi Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Kediri, Rais Syuriyah NU Kediri, hingga Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Baca Juga: Luar Biasa dan Pertama Kali Terjadi, Film SAHDU Diinisiasi Komunitas Masjid dan Tayang 21 September Nanti

Tahun 1975, Kiai Anwar menikah dengan perempuan asal Jamsaren, Kediri bernama Nyai Qoni’atus Zahro, putri Kiai Sa’id Pengasuh Pondok Pesantren Assa’idiyah Jamsaren.

Pernikahan yang pertama ini dikaruniai seorang putra dan lima putri. Pada 1990, Kiai Anwar menikah kedua kalinya dengan Nyai Hj Yayan Handayani asal Bogor.

Dari pernikahan ini dikaruniai tiga putra dan satu putri, yang sekarang mendiami Pondok Pesantren Al-Amien.

Baca Juga: Profil Jann Mardenborough, Sosok Utama yang Kisahnya Diangkat Dalam Film Gran Turismo

Tahun 1975, Kiai Anwar diamanahi Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Kediri selama dua periode atau 8 tahun.

Selanjutnya dipercaya memimpin organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama Kota Kediri hingga beberapa tahun.

Khidmahnya di NU tidak hanya di tingkat cabang, tapi mengantarkannya ke Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.***

Editor: Rosydah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X