• Senin, 25 September 2023

Konferensi Internasional: Indonesia, Irak, dan Australia Jajaki Kerja Sama Pendidikan Kaum Santri

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 09:58 WIB
Konferensi Internasional tentang Agama, Perdamaian dan Peradaban diselenggarakan di Jakarta, Senin (22/5/2023)
Konferensi Internasional tentang Agama, Perdamaian dan Peradaban diselenggarakan di Jakarta, Senin (22/5/2023)

 

MoeslimChoice.com. Majelis Ulama Indonesia (MUI) bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia menggelar perhelatan akbar Konferensi Internasional tentang Agama, Perdamaian, dan Peradaban di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Di sela-sela Konferensi Internasional tersebut, dalam sebuah diskusi meja bundar, Indonesia dan Irak tengah menjajaki kerja sama penguatan pendidikan bagi kaum santri.

Konferensi Internasional yang berlangsung selama 3 hari, yaitu 21-23 Mei 2023 itu, dihadiri Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama, Waryono Abdul Ghafur, serta ulama luar negeri, termasuk dari ulama Irak dan Australia.

Baca Juga: Jenazah Almarhum Suprapto Dishalatkan di Masjid Nabawi dan Dimakamkan di Madinah

"Indonesia memiliki 40.000 Pondok Pesantren, 148 di antaranya adalah Ma'had Aly yang fokus khusus dalam kajian keislaman. Mahasiswa dari Irak sangat dimungkinkan untuk nyantri di lembaga-lembaga kami ini," kata Direktur PD Pontren, Waryono di Jakarta, seperti dilansir dari Kemenag, Senin (22/5/2023).

Para ulama Irak menyambut baik gagasan tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa sangat baik pula bagi pelajar-pelajar dari Indonesia untuk dapat belajar di Irak.

"Darul Fatwa memiliki beberapa hektar lahan dan mahasiswa-mahasiswa dari Indonesia dapat mampir dan menginap di sana," kata Syekh Salim, ulama Australia.

Baca Juga: Anugerah Adinata Syariah 2023, Wapres Beri 4 Arahan Pengembangan Ekonomi Keuangan Syariah di Daerah

Sementara itu, KH Ali Sobirin, menyambut baik gagasan pertukaran santri Indonesia, Irak, dan Australia tersebut.

"Kita tahu, pada abad 7-8, Irak mengalami masa kejayaannya. Utamanya pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al-Rasyid, khalifah kelima dari kekhalifahan Abbasyiyah yang kita kenal sangat adil dan bijak," kata Pengasuh Pondok Pesantren Nihadlul Qulub, Pemalang, yang juga penulis buku Teknologi Ruh itu.

"Kita umat Islam mengalami masa keemasan ilmu pengetahuan pada masa itu. Kitab-kitab para salafush-sholihin berlimpah ruah di berbagai bidang, dan menjadi benih lahirnya era renaisance, bahkan ilmu pengetahuan modern hingga sekarang ini," tambahnya.

Baca Juga: Capai Indeks Kepuasan Masyarakat Terbaik, 5 KUA Ini Dapat Apresiasi

Menurutnya, akan sangat baik jika para santri Indonesia dapat menyerap ruh kejayaan dan belajar ilmu pengetahuan di berbagai bidang, yang berserak di negeri 1001 Malam itu, sekaligus untuk Muslim Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.

"Kita tahu bahwa almaghfurlah Gus Dur adalah juga alumni Universitas Baghdad, kata Ustadz Hasan Bashori.

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X