MoeslimChoice.Dr KH Masykur Yusuf MAg, Ketua Umum Komite Dakwah Khusus (KDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan mengingatkan agar umat Islam tidak menyia-nyiakan segala kebaikan dan kemuliaan Bulan Ramadhan. Sebab keistimewaan Ramadhan merupakan waktu terbaik untuk memperbaiki diri dan meningkatkan iman.
Menurut Dr KH Masykur Yusuf, Umat Islam selain berpuasa semestinya melakukan amalan-amalan kebaikan karena ada ganjaran pahala yang berlipat ganda. Jangan sampai hanya berpuasa tapi mengabaikan amalan-amalan lainnya sehingga kemuliaan dan keistimewaan Ramadhan berlalu begitu saja.
“Ada beberapa kemuliaan yang telah disebutkan Nabi SAW di Bulan Ramadhan di antaranya mengisinya dengan amalan-amalan sunnah seperti membaca Al Quran, bersedekah kepada orang yang berpuasa,menghidupkan malam dengan Shalat Tarawih dan lainya,” katanya dikutip dari MUIDigital, Ahad (26/3/2023).
Baca Juga: BEGINI, Perbedaan dan Persamaan Muhammadiyah dengan Salafi
“Tak hanya kemuliaan kita juga berusaha untuk tidak berperasaan hasad, iri, dan dengki terhadap sesama. Sehingga apabila semua perbuatan tersebut sudah tercermin, maka ia akan mendapatkan kemuliaan tersebut dan dibebaskannya dari dosa-dosa, ” jelasnya.
Akan tetapi, seandainya ada seseorang melakukan puasa namun perbuatan-perbuatan maksiat tersebut dilakukannya juga, maka ia termasuk kategori orang yang sia-sia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ اِلَّا الْجُوْعُ وَالْعَطَش
Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapat secuil apapun dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga.
Baca Juga: Agar Sukses, Berpuasalah di Bulan Ramadhan dengan Kesadaran dan Fokus
Sejatinya puasa itu bukan hanya menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa seperti halnya makan dan minum saja, akan tetapi hakikat puasa itu menghindari perkara yang sia-sia dan tidak berguna, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
Bukanlah hakikat puasa itu menahan dari makan dan minum saja. Akan tetapi hakikat puasa meninggalkan perkara yang sia-sia dan ucapan yang tidak baik (HR. Ibnu Khuzaimah)
Jika seorang bersungguh-sungguh berpuasa maka maka akan memperoleh pengampunan sebagaimana hadis nabi, “Barangsiapa yang berpuasa pada Bulan Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760).*
Artikel Terkait
Memuliakan Ramadhan, Masjid Nabawi Diharumkan dengan 28 Kg Oud dan 300 Liter Parfum Mewah
Cieeee, Ganjar dan Prabowo Diulas Khusus oleh Media Malaysia
Ganjar Pranowo, Tiada Sore tanpa Kunjungi Panti Asuhan pada Ramadhan Ini