Menkes Apresiasi Mpok Darti, Inovasi Cegah Stunting di Kabupaten Barru Sulsel

- Kamis, 9 Maret 2023 | 13:41 WIB
Mpok Darti, Inovasi Cegah Stunting di Kabupaten Barru, Sulsel
Mpok Darti, Inovasi Cegah Stunting di Kabupaten Barru, Sulsel

MoeslimChoice. Dalam upaya pencegahan stunting dengan One Day One Egg, di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), salah satu langkah yang telah dilakukan dan sudah terealisasi adalah Mpok Darti. Mpok Darti ini bukanlah nama seseorang,  melainkan singkatan dari Kelompok Sadar Stunting (KSS).

Mpok Darti merupakan kelompok kerja beranggotakan pendamping Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) terpilih, yang ada di setiap Desa/Kelurahan, berfungsi sebagai penggalang kampanye kesadaran masyarakat, agar sadar stunting yang aktivitasnya paralel dengan Implementasi Bantuan Tunai Bermasyarakat Program Keluarga Harapan (PKH).

Mpok Darti ini, juga merupakan sebuah inovasi dari Dinas Sosial Kabupaten Barru, dalam upaya mengakselerasi penurunan angka stunting melalui perubahan perilaku hidup sehat dengan pendekatan sensitive berbasis masyarakat.

"Tugas Mpok Darti ini melakukan pendampingan pada anak yang stunting, kemudian memberikan edukasi dengan baik bersama Tim Penggerak PKK kepada orang tua dan dipastikan asupan telurnya masuk ke anak yang terkena stunting," kata Bupati Barru, Surdi Saleh, Rabu (8/3/2023).

Setiap Desa/Kelurahan di Kabupaten Barru, memiliki 6 orang Mpok Darti dan akan mendampingi anak/balita stunting secara langsung ke rumahnya, untuk mendapatkan asupan telur sehari 1 buah, hingga telurnya dimakan selama 2 bulan, sampai anak yang didampingi tersebut sembuh dari stunting.

Baca Juga: Kemenkes Pangkas Pelaporan Kesehatan 400 Aplikasi melalui SATUSEHAT

Langkah ini sudah berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Barru, seperti di Desa Lampoko dari jumlah 230 anak/balita yang terkena stunting 22 (10%) menjadi 15 (7%).

"Pak Bupati dan Ibu Bupati Kabupaten Barru ini luar biasa hebat, menggerakan kelompok-kelompok masyarakat seperti Mpok Darti ini, bisa memberikan protein hewani (telur) untuk anak yang stunting dan bener-bener masuk ke mulutnya, itu yang paling susah, kadang-kadang kita kasih telurnya kemudian gak dimakan sama
anaknya, dan ini beliau hebat, pelaporannya juga bagus," kata Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam peninjaun Posyandu Kembang Sepatu dan Puskesmas Padongko, di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan, Rabu (8/3).

Evaluasi dari langkah Mpok Darti ini tersusun dengan baik, setiap Mpok Darti yang mendampingi anak stunting, akan membuat laporan seperti mengirimkan foto proses anak memakan telur setiap harinya ke grup WA 'Ayo Makan Telur Desa/Kecamatan' dan kemudian dilaporkan ke Kabupaten.

"Setelah mendistribusi telur kemudian dievaluasi, Mpok Darti akan memfoto anak yang sedang makan telur, kemudian dia kirim ke perangkat desa, lalu dikirim ke saya, nanti saya kirim ke kabupaten, kami punya grup WA Ayo Makan Telur Kabupaten dan grup WA Ayo Makan Telur Kecamatan, jadi saya sendiri langsung mengirim,
ketika jam 6 sore atau sesudah Magrib foto dan laporan itu sudah terkirim ke Kabupaten atau ke Tim Penggerak PKK Kabupaten," kata Hasanti, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru.***

Baca Juga: 2023 Diperkirakan 13 Juta Orang Meninggal karena Kanker, Menkes: Kuncinya Deteksi Dini

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X