MoeslimChoice. Tragedi aksi#bom bunuh diri yang menargetkan sebuah Masjid di kompleks markas polisi di Kota Peshawar, Pakistan telah menewaskan setidaknya 100 orang. Atas tragedi tersebut, Pemerintah Indonesia mengecam keras tindakan yang dianggap sebagai serangan teroris itu.
Hal tersebut disampaikan melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam pernyataan resminya.
"Indonesia mengutuk serangan teroris keji yang terjadi di Masjid di Kota Peshawar yang telah mengakibatkan hilangnya banyak nyawa berharga dan melukai para jamaah," kata Kemlu melalui akun Twitter resminya, dikutip Selasa (31/1/2023).
Sebagai negara mayoritas berpenduduk Muslim, Indonesia juga menyampaikan duka mendalam atas insiden yang telah merenggut ratusan nyawa tersebut.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga yang ditinggalkan dan berdoa untuk pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka," tulis Kemlu.
Berdasarakan laporan Reuters, jumlah korban meninggal dunia akibat aksi#bom bunuh diri tersebut terus bertambah. Informasi terbaru menyebutkan korban meninggal mencapai 100 orang, 97 korban merupakan anggota polisi, sementara 225 lainnya luka-luka.
Ledakan kuat itu memporak-porandakan lantai atas Masjid saat ratusan jamaah tengah melaksanakan shalat.
Baca Juga: Ditjen PHU Gelar Pameran Indonesian Hajj Expo 2023 di Jeddah
Riaz Mahsud, seorang pejabat senior pemerintah daerah setempat, mengatakan jumlah korban kemungkinan bertambah karena para pekerja melakukan pencarian melalui puing-puing.
"Sejauh ini, 100 jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading," kata juru bicara fasilitas medis terbesar di kota itu, Mohammad Asim.
Melansir kantor berita#Pakistan Dawn, Kepala polisi Peshawar, Muhammad Ijaz Khan mengatakan, bahwa lebih dari 90 persen korban adalah polisi, antara 300 dan 400 di antaranya berada di kompleks Masjid untuk shalat.
Wajahat Ali, seorang polisi berusia 23 tahun yang selamat, mengatakan bahwa dia telah kehilangan semua harapan untuk bertahan hidup.
"Saya tetap terperangkap di bawah reruntuhan dengan mayat di atas saya selama tujuh jam," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri#Pakistan, Shehbaz Sharif, meminta semua kekuatan politik untuk bersatu melawan elemen anti-pemerintah setelah serangan itu.