Gus Baha: Pentingnya Baca Banyak Tafsir Sebelum Artikan Al-Quran

- Jumat, 18 November 2022 | 06:00 WIB
foto/net
foto/net

MoeslimChoice. Untuk seseorang yang ingin mengartikan Al-Quran, terlebih dahulu membaca tafsir dari berbagai ulama tafsir Al-Quran. Pesan tersebut disampaikan Pengasuh Pesantren Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Penguasaan Ilmu Al-Quran (LP3IA) Narukan, Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha di acara Multaqa Ulama Al-Quran Nusantara 2022, yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta, Rabu (16/11/2022). 

"Ini awal dari disiplin ilmu, tidak bisa kita mengartikan Al-Quran tanpa dengan baca tafsir yang banyak. Kalau ada manusia yang tidak bisa, maka tidak perlu disesali, memang jatahnya begitu," kata Gus Baha, seperti dilansir dari NU Online, Kamis (17/11/2022).

Tokoh agama yang akrab disapa Gus Baha ini, menjelaskan pentingnya baca tafsir yang banyak terlihat dalam cara mengartikan ayat 2 dari surat Al-Baqarah yang berbunyi: hudal lil muttaqin (petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa). 

Takwa secara definitif dimaknai imtitsalul awamir wa ijtinabun nawahi (melaksanakan segala perintah Allah dan Rasul serta menjauhi segala larangan-Nya).

Sementara di surat Al-Baqarah ayat 185, menggunakan redaksi hudal lin nas (petunjuk bagi manusia). Di sinilah pentingnya melihat pendapat pakar tafsir, seperti Ibnu Katsir dalam tafsir Ibnu Katsir, Imam Fakhrurrazi di tafsir Al-Kabir dan ulama tafsir lainnya. 

"Cari sisi ektremnya, hudal lil muttaqin, Quran petunjuk bagi orang yang takwa. Faktanya Umar masuk Islam itu setelah dengar surat Toha. Sahabat lain juga masuk Islam setelah mendengar Al-Quran. Ini jadi bukti bahwa orang tidak Muttaqin, juga dapat hidayah dari Al-Quran," terang Gus Baha. 

Oleh karenanya, Gus Baha meminta seseorang yang mau mengartikan ayat-ayat Al-Quran, membaca tafsir ulama Al-Quran sehingga memiliki pegangan dalam mengartikan sebuah ayat. Dengan banyak membaca, seseorang memiliki arah pandangan yang komprehensif, koheren dan sistematis serta bertanggung jawab. 

Barakahnya banyak baca tafsir, seseorang akan tahu bahwa redaksi di Al-Quran tidak hanya ada hudal lil muttaqin, tapi juga ada hudal lin nas. Di dua kata tersebut ulama Al-Quran memberikan tafsirnya berdasarkan disiplin keilmuan yang dimiliki. 

"Lalu kita analisis, jangan-jangan hudal lil muttaqin ini secara ilmu balaghah bermakna min badi ittifaq. Maksudnya Al-Quran petunjuk bagi orang bertakwa dan selain orang takwa juga. Buktinya ada ayat lain yang menyebutkan hudal lin nas," tandasnya. [mt]

Editor: Melati

Terkini

X