MoeslimChoice.com - Massa memadati area luar gedung Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur. Mereka melakukan aksi demonstrasi untuk mengawal jalannya sidang Haris-Fatia yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB pada Kamis (8/6/2023).
Sidang Haris-Fatia yang menghadirkan Luhut Binsar Pandjaitan sebagai saksi ini, dipenuhi para demonstran,yang merupakan gabungan mahasiswa dan buruh, yang tergabung dalam Forum Masyarakat Nusantara Peduli Keadilan (FMNPK) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI).
Dari pantauan MoeslimChoice.com di lokasi, pada pukul 11.45 WIB, terlihat para peserta demo mulai melakukan aksi dorong mendorong dengan petugas keamanan pengadilan dan aparat kepolisian, persis di depan pintu masuk pengadilan, yang tengah menyidangkan Kasus Haris-Fatia.
Baca Juga: Kenakan Kain Ihram, 393 Jamaah Haji Awali Kedatangan Gelombang II di Bandara Jeddah
Aksi ini sendiri terjadi, karena mereka menuntut agar bisa masuk dan menyaksikan jalannya sidang, dikarenakan layar monitor, yang disediakan tidak tampak jelas, karena terhalang oleh para petugas polisi yang berjumlah ratusan.
Sempat juga terdengar teriakan dari kendaraan komando peserta aksi, yang diikuti oleh massa demo sambil meneriakkan " Luhut Binsar Anti Korupsi ".
Pada persidangan Harris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di Pengadilan Negeri Jakarta Timur ini, menghadirkan Menteri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan sebagai saksi.
Baca Juga: Pendaftaran Program Dual Master's Degree UIII dan Universitas Edinburgh Telah Dibuka, Buruan Daftar
Pada sidang tersebut, Menko Marves, Luhut meluapkan unek-uneknya dalam perkara pencemaran nama baik atas dirinya.
"Ada yang mau disampaikan?" tanya Majelis Hakim
"Tidak ada yang Mulia, saya siap menjawab pertanyaan yang Mulia ataupun penanya-penanya yang lain dan saya akan berikan kesaksian saya yang secara benar," jawab Luhut.
Menko Marves pun mengungkapkan, meskipun tidak ada kerugian materil, dirinya tidak terima dibilang sebagai penjahat dan dipanggil lord.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Hipertensi adalah Silent Killer, Menkes Budi Imbau Rutin Cek Tekanan Darah
"Sebagai seorang Perwira TNI, Perwira Kopassus, saya tidak akan pernah mengingkari apa yang saya lakukan dan saya akan berikan kesaksian itu, dan saya siap dikonfrontir dan saya siap dihukum kalau saya memang salah," tegas Luhut.
"Ya, memang ada upaya dan saya minta sendiri kepada Kapolda, tolong kalau bisa dimediasi saja. Karena walaupun saya jengkel sekali, karena saya dituduh punya bisnis di Papua, yang saya tidak pernah melakukan itu," jelasnya.
Artikel Terkait
Luhut Binsar Panjaitan Bocorkan Isi Pidato Kemenangan Jokowi
Jalani Pemeriksaan Besok, Haris-Fatia akan Laporkan Balik Luhut
Luhut Binsar Panjaitan Dilaporkan Koalisi Masyarakat Sipil ke Polisi