MoeslimChoice.com - Potensi sumber daya lokal Indonesia sebagai bahan pangan sangat melimpah. Oleh karena itu, kebutuhan pangan bagi 270 juta penduduk Indonesia bisa dioptimalkan dari produksi dalam negeri.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kuliah umumnya di Baruga Prof. Dr. H. Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum Universitas Hasanudin (Unhas). Pada kuliah umum tersebut Mentan SYL membawakan tema “Kebijakan Negara Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan".
Mentan SYL dikesempatan tersebut menyoroti kebijakan impor kebutuhan pangan.
"Impor bukan sesuatu yang haram, tapi tentu akan jauh lebih baik jika kita mengkonsumsi beras produksi petani kita karena dengan begitu, dampak perputaran ekonominya besar," kata Mentan, Jumat (26/5).
Baca Juga: Pemerintah Kembali Berencana Impor Beras, PKS: Hentikan Niat dan Rencana Impor!
Mentan SYL menjelaskan, kehadiran dan peran negara dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan, bisa dilakukan salah satunya melalui memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP), dengan mengoptimalkan penyerapan gabah petani.
"Hadirnya pemerintah yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat, membuka dialog terbuka, dan menghadirkan kepastian hukum adalah syarat menjadi good governance," ungkap Mentan.
Lebih lanjut, Mentan menjelaskan bahwa capaian kinerja sektor pertanian yang terus menunjukkan performa positif menurutnya tidak terlepas dari tiga hal tersebut.
"Sektor pertanian adalah kebutuhan dasar dan menjadi sangat penting oleh karena itu kedaulatan dan kemandirian pangan menjadi hak setiap negara," ujarnya.
Mentan SYL yang meraih gelar sarjana hingga doktor di FH Unhas menerangkan bahwa belum selesai dengan Covid 19, sektor pertanian dihadapkan pada tantangan yang semakin berat, yaitu iklim ekstrim kekeringan (El-Nino).
Baca Juga: Ini 4 Alasan Rasional Mengapa PKS Tolak Tegas Impor Beras
Dijelaskan Mentan, Kementan sudah menyiapkan berbagai upaya dalam rangka mengadaptasi dan antisipasi ancaman tersebut antara lain melalui peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, saluran irigasi.
Selain itu melakukan introduksi varietas tahan kering. Mempercepat tanam untuk mengejar sisa hujan. Pengembangan komoditas 1000 hektar dan pupuk organik secara masif dan mandiri.
Dalam kurun waktu 71 tahun, FH Unhas dimata Mentan sudah menghasilkan banyak alumni dengan reputasi dan kemampuan yang tidak diragukan lagi seperti Baharuddin Lopa.
"Tidak cukup menjadi orang pintar saja tapi yang dibutuhkan negara untuk memperbaiki bangsa ini adalah orang pintar yang punya karakter seperti Prof Baharuddin Lopa," pungkasnya.
Artikel Terkait
Pemerintah Janji Tetap Serap Hasil Panen Petani, Tapi Impor Beras
Pemerintah Siap Impor Beras, PKS: Tanda Pemerintah Tak Peduli Petani!
Politisi PKS Tegas Pertanyakan Impor Beras untuk Siapa
Dikunjungi Mentan SYL, Pengusaha Agrobisnis di Cianjur Dukung Peningkatan Produksi Pangan Siap Ekspor
Lepas Ekspor Komoditas ke 23 Negara, Mentan SYL sebut Pemerintah Menargetkan Ekspor Pertanian 1000 Triliun