MoeslimChoice.com - Kemeterian Pertanian (Kementan) dibawah kepemimpinan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) kini tengah memperisiapkan berbagai angkah menghadapi cuaca ekstrim yang disebut El Nino.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyelenggarakan pelatihan petani dan PPL di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Jawa Barat yang dibuka oleh Mentan SYL.
Mentan SYL menuturkan, sampai hari ini sudah 13 juta penyuluh dan petani mengikuti pelatihan sebagai upaya pemerintah dalam memastikan ketersedian pangan utamanya menghadapi cuaca ekstrem el nino yang diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2023 mendatang.
Untuk diketahui, pelatihan ini sudah dilakukan sejak empat tahun lalu melalui program sejuta petani milenial BPPSDMP Kementan. Mentan SYL meminta, pelatihan tersebut dapat dilakukan serentak di seluruh Indonesia serta membentuk gugus tugas el nino dan melakukan mitigasi adaptasi.
Baca Juga: Mentan SYL Bakal Bentuk Gugus Tugas Berbasis Wilayah Menghadapi Bencana Kekeringan El Nino
"Pelatihan-pelatihan petani dan PPL ini harus terorganisir dengan baik sehingga seluruh insan pertanian memiliki kemampuan mengantisipasi berbagai tantangan yang muncul akibat el nino," ujar SYL, dikutip dari laman resmi Kementan, Rabu (24/5).
SYL mengatakan, pelatihan adalah langkah yang tepat dalam memberikan pemahaman el nino secara konkrit dan menyeluruh. Dengan begitu, petani dan penyuluh dapat menumbuhkan kepekaan serta sense of crisis dalam menghadapi semua persoalan.
"Saya juga minta agar jajaran SDM (BPPSDMP) mampu memanfaatkan jaringan Kostratani di berbagai level untuk mengaktualisasikan penerapan hasil pelatihan ini," katanya.
Sebagai informasi, cuaca ekstrem yang melanda dunia saat ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama adalah el nino atau fase hangat dan kedua el nina atau fase dingin. Saat ini, sekitar 10 persen dari wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau yang berlangsung di sejumlah sentra pertanian.
Baca Juga: Mentan SYL Ingin Penyuluh Pertanian Garda Terdepan Hadapi El Nino
"Fenomena el nino merupakan ancaman serius terhadap produksi pangan, baik di subsektor tanaman pangan, peternakan dan perkebunan. Oleh karena itu, sekali lagi diperlukan langkah antisipasi dan adaptasi dengan pelatihan petani dan penyuluh," katanya.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini secara khusus mengundang para mentor yang konsen di bidang perubahan cuaca seperti BMKG dan juga lembaga lainya. Dia berharap, pelatihan ini dapat membawa dampak baik terhadap kemajuan sektor pertanian Indonesia melalui pelatihan mitigasi dan adaptasi.
"Yang pertama saya menyampaikan terimakasih karena saat ini sudah mencapai 13 juta peserta. Kedua pelatihan kali ini dibuat khusus untuk menghadapi el nino. Kami undang juga BMKG dalam memastikan prediksi dan kondisi yang ada saat ini," jelasnya.
Artikel Terkait
Akselerasi Produksi Pertanian, Mentan Ajak Petani Milenial Terapkan Smart Farming
Antisipasi Dampak El Nino Mulai Mei 2023, Pj Bupati Apriyadi Instruksikan Pendirian Pos Komando Bencana
Cadangan Beras Nasional Aman Tapi Tetap Impor, Jokowi: Antisipasi El Nino
El Nino Datang, Herman Deru Antisipasi Bencana Kekeringan dan Karhutla dengan Menerbitkan SK Gubernur tentang
Lepas Ekspor Komoditas ke 23 Negara, Mentan SYL sebut Pemerintah Menargetkan Ekspor Pertanian 1000 Triliun