Peringati Harkitnas 2023, Mahasiswa UNJ Beri Pelatihan Sastra Cipta Puisi pada Siswa SD & SMP

- Selasa, 23 Mei 2023 | 00:16 WIB
MahasiswaUNJ Beri Pelatihan Sastra Cipta Puisi untuk Anak SD & SMP
MahasiswaUNJ Beri Pelatihan Sastra Cipta Puisi untuk Anak SD & SMP

 

MoeslimChoice.com. Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Program Studi Sosiologi, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar kegiatan Pelatihan Sastra Cipta Puisi untuk anak-anak SD dan SMP.

Pelatihan Sastra Cipta Puisi yang digelar di Taman Literasi Jaringan Anak Nusantara (Tali Jaranan) pada Minggu (21/5/2023) pagi itu, mengambil tema "Semangat Nasionalisme: Menumbuhkan dan Menguatkan Jiwa Nasionalis Muda".

Pelatihan Sastra Cipta Puisi bertujuan memberikan pengetahuan dan wawasan sekitar karya sastra puisi, melatih dan meningkatkan keterampilan anak dalam berkarya sastra puisi, dan menumbuhkan rasa Nasionalisme.

Baca Juga: Film 'The Kerala Story' Dianggap Lecehkan dan Hina Islam, Ini Penjelasan Sutradaranya

Ketua Tali Jaranan, Indah Prastiwi, menyambut positif pelaksanaan pelatihan cipta puisi ini. Menurutnya, hal itu penting bagi anak-anak generasi saat ini, untuk bisa lebih mengenal dunianya, bangsanya, masyarakatnya, dan orang-orang di sekelilingnya. Dan mampu menerjemahkan apa yang terjadi lewat puisinya.

"Oleh karena itu, adik-adik perlu mendengar apa yang disampaikan oleh kakak-kakak mahasiswa, bagaimana itu mencipta puisi. Dan bertanya jika memang ada yang perlu ditanyakan, ya," kata Indah Prastiwi, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (21/5/2023).

Direktur Eksekutif Jaranan, yang juga pembina Tali Jaranan, Nanang Djamaludin, mengatakan, 20 dan 21 Mei adalah dua hari yang berturut-turut wajib dikenang oleh setiap generasi bangsa.

Baca Juga: Upaya Tangani Kanker, Kemenkes – IAEA Jalin Kerja Sama Perkuat Fasilitas Radiodiagnostik & Kedokteran Nuklir

"Terutama bagi generasi milenial, generasi Z, dan generasi alpha seperti kalian. Di kedua hari itu merupakan hari yang amat bersejarah bagi bangsa Indonesia," kata Nanang Djamaludin.

Menurut Nanang, 20 Mei 1908 telah ditetapkan oleh Presiden Sukarno sebagai Hari Kebangkitan Nasional, yang berawal dari didirikannya organisasi Budi Utomo, jauh sebelum Indonesia merdeka, sebagai pelopor organisasi berwatak kebangsaan atau Nasionalisme.

"Lalu 21 Mei 1998, kurang dari 53 tahun setelah bangsa Indonesia merdeka, kita peringati sebagai hari reformasi," ungkap Nanang.

Baca Juga: Bertemu Presiden Yoon Suk Yeol, Presiden Tekankan Sejumlah Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan

Atau hari jatuhnya kekuasaan Orde Baru, lanjut Nanang, yang dipimpin Presiden Suharto bersama kroninya, yang dipandang masyarakat Indonesia saat itu terlalu korup, sewenang-wenang dan tidak memberikan ruang demokrasi bagi rakyat.

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kebakaran di SMAN 6 Jakarta Telan Korban Jiwa

Sabtu, 30 September 2023 | 11:03 WIB
X