Menteri KKP Pastikan Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur berbasis Kuota Berpihak pada Nelayan Kecil 

- Jumat, 24 Maret 2023 | 13:05 WIB
Meneri KKP Sakti TRenggono dan nelayan kceil
Meneri KKP Sakti TRenggono dan nelayan kceil

MoeslimChoice - Kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota (PIT) diyakini akan memberikan banyak keistimewaan dan mendorong pemberdayaan nelayan kecil.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, para nelayan kecil yang tergabung dalam koperasi tetap mendapat kuota tangkapan, bahkan tidak dikenai Penarikan Negara Bukan Pajak (PNBP) selayaknya investor atau pelaku usaha penerima kuota di zona industri.

KKP, kata dia, juga akan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam pembagian kuota bagi koperasi nelayan kecil. Sistem keamanan di kapal-kapal nelayan kecil juga akan ditingkatkan, dengan menyematkan teknologi Vessel Monitoring System (VMS) dan Automatic Identification System.

Menurut Trenggono, pengadaaan teknologi tersebut di kapal-kapal nelayan kecil akan ditanggung pemerintah.

"Sedang dalam proses berapa ideal (kuotanya). Yang paling krusial adalah kuota untuk kepentingan nelayan lokal tradisional yang kecil-kecil tadi. Krusialnya adalah jangan sampai kuota ini ketika diberikan malah dimanfaatkan oleh pelaku industri. Karena kuota ini tidak dikenakan PNBP. Ini tidak boleh, karena tujuannya untuk nelayan kecil tidak dikenakan PNBP sama sekali," paparnya.

Sejalan dengan pelaksanaan PIT, Trenggono menjelaskan, pihaknya akan membangun modelling 10 kampung nelayan maju terintegrasi yang lokasinya direncanakan di sekitar zona penangkapan.

Baca Juga: Menteri Wahyu Trenggono Sebut Tren Dunia Saat Ini Menuju Penerapan Ekonomi Biru

Baca Juga: Pemprov Sumsel Susun Dokumen Final RZWP-3-K Bersama Kementerin KKP RI

Pembangunan tersebut bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus meningkatkan produktivitas para nelayan kecil yang tergabung dalam koperasi. Pada tahap awal ini 10 kampung itu ada di satu titik itu yaitu Zona 3 yang meliputi WPP 718, 715, dan 714.

"Ini yang sedang kita identifikasi, di setiap wilayah penangkapan itu ada berapa (kampung). Nah ini kampungnya akan kita bangun. Ada dermaganya, ada docking kapalnya, ada cold storage nya, ada pabrik esnya, ada pasar ikannya, kalau perlu kapalnya kita bantu. Kemudian kita install BLU di situ. Kita akan kembangkan juga balai komunikasi termasuk juga balai latihan yang nanti akan diisi oleh para penyuluh. Dan kita data bahwa warga di situ yang namanya nelayan kecil dalam satu kampung, kita arahkan bergabung dalam satu koperasi," ungkap Menteri Trenggono.

Selain itu, Menteri Trenggono menambahkan bahwa hal lain yang tak kalah penting, pelaksanaan PIT diyakininya akan mengawal bantuan pemerintah untuk nelayan kecil menjadi lebih tepat sasaran. Dalam hal pembagian BBM misalnya, nelayan kecil yang harusnya paling berhak mendapatkan solar bersubsidi di SPBN.

"Untuk nelayan tradisional setempat kita siapin kampung-kampung tadi. Kita bangun. Kita siapin SPBU-nya juga yang bener-bener. Misalnya satu kampung itu isinya 1.200 orang, itu kita data kapalnya berapa, jumlah kebutuhan bahan bakarnya berapa. Itu bisa kita hitung, sehingga bisa tahu kebutuhannya berapa. Sehingga kita pasang SPBN di situ, bener-bener untuk mereka," pungkas Trenggono.

Editor: Nurheni Gun Maharani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X