Jelang Ramadan, Fenomena Jasa Doa di Pemakaman, Ikhlas dan Tak Minta Bayaran

- Sabtu, 18 Maret 2023 | 07:32 WIB
Fenomena Jasa doa di pemakaman jelang Ramadan
Fenomena Jasa doa di pemakaman jelang Ramadan


MoeslimChoice. Menjelang datangnya bulan Ramadan, yang hanya tinggal menghitung hari. Sebagian umat Muslim memiliki beragam cara dalam menyambut datangnya bulan suci tersebut. Salah satunya adalah tradisi berziarah kubur.

Di berbagai wilayah, para peziarah mulai mendatangi dan memadati Taman pemakaman Umum (TPU) pada hari-hari akhir bulan Sya'ban. Mereka mengunjungi makam para sanak saudara, baik orang tua, saudara, kakak, adik, kakek, nenek maupun sanak famili yang telah mendahului.

Tak terkecuali di Jakarta. Fenomena Ziarah kubur telah terlihat di beberapa pemakaman, yang kini mulai tampak ramai dibanding hari-hari biasanya. Seperti di tempat pemakaman umum (TPU) Utan Kayu, Jakarta Timur. Banyak peziarah berdatangan bersama rombongan keluarga untuk mendoakan salah seorang anggota
keluarga yang telah meninggal lebih dulu.

Namun, tak semua peziarah hafal dan lancar membacakan doa-doa. Terlebih jika harus membaca surat Yasin, tahlil, tahmid, dan shalawat. Karenanya, umumnya mereka perlu atau mencari pembimbing, agar doa-doa yang mereka kirimkan ke almarhum atau almarhumah dapat dengan khusyuk dibacakan.

Sebut saja namanya Laim, dia adalah seorang ustadz di TPU Utan Kayu asal Pulogadung. Dia menyediakan jasa doa bagi para peziarah yang datang, yang tak hafal atau kurang mengerti tentang susunan doa-doa, mulai pembacaan Yasin hingga tahlil.

Laim, sama sekali tidak memasang tarif. Berapa pun uang yang diberikan oleh peziarah, akan diterimanya. Ustadz Laim, begitu ia kerap disapa, sehari-harinya merupakan seorang pedagang gulali. Tetapi khusus pada bulan Sya'ban, dari pagi hingga petang, dia berada di TPU Utan Kayu.

Baca Juga: Sambut Ramadan, Masyarakat Kudus Gelar Tradisi Tahunan 'Dhandangan'

Salah seorang peziarah dari Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Fajar bersama ibunya, yang ke makam untuk menziarahi ayah Fajar, meminta Ustadz Laim untuk memimpin pembacaan surat Yasin, tahlil, dan ditutup dengan doa. Di bawah terik matahari yang menyengat, sekitar pukul 12.13 WIB, pembacaan surah Yasin itu dimulai. Ustadz Laim membuka buku Yasin, begitu pula Fajar dan ibunya.

Karena panas matahari yang sangat panas, Ustadz Laim terlihat beberapa kali menyeka keringat menggunakan serban, yang menggantung di lehernya. Dia sangat khusyuk dan lidahnya pun sangat fasih membacakan surah Yasin serta memimpin tahlil dan doa.

Dilansir dari NU Online, Ustadz Laim yang telah memiliki tiga orang anak itu, mengaku tak punya latar belakang pendidikan keagamaan pesantren. Dirinya hanya belajar agama dari guru ke guru di Majelis Taklim yang ada di kampung-kampung se-Pulogadung, Jakarta Timur. Dari para guru itulah, Ustadz Laim belajar qiraah dan memiliki bekal berupa hafalan doa-doa.

Hal itulah yang menjadi bekal dirinya untuk berani tampil sebagai Ustadz bagi masyarakat urban di ibu kota. Bekerja sampingan sebagai penyedia jasa doa di pemakaman TPU Utan Kayu, sudah ditekuninya sejak 2018, lima tahun lalu. Tetapi dia hanya ada di TPU pada bulan Sya'ban. Ustadz Laim mengaku ridha dan
ikhlas membantu masyarakat yang ingin mendoakan keluarganya di atas makam.

"Saya membantu dengan ridha dan ikhlas, istilah kata tanpa dibatasi, dikasih berapa pun, walaupun dikasih Rp 10 ribu, ikhlas. Yang penting kita niatnya ikhlas aja udah. Kan kebanyakan peziarah-peziarah nggak bisa baca doa, nggak bisa juga baca Yasin," kata Ustadz Laim, dengan dialek Betawinya yang kental.

Baca Juga: CFD di Bundaran HI Pekan Ini Ditiadakan: APDESI Gelar Peringatan 9 Tahun UU Desa

Ketika ada yang meminta tolong untuk dibacakan surah Yasin, dia langsung bersedia. Bahkan, Ustadz Laim pernah bertemu dengan peziarah yang tidak punya uang. Namun hal itu tak masalah baginya.

"Nggak masalah, saya nggak mencari uang kok, saya mencari keikhlasan. Kemarin ada anak masih muda, umur 11 tahun meninggal, anak pertama. 'Pak ustadz saya nggak punya uang tapi saya pengin doa, bacain surat Yasin'. Ayo silakan, saya ke sini bukan mencari uang, tapi mencari keikhlasan," tambah Ustadz.

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kena Roasting Ridwan Kamil, Kiky Saputri Auto Diam

Minggu, 26 Maret 2023 | 13:42 WIB
X