MoeslimChoice. Masjid Raya Al-Jabbar Bandung akan ditutup sementara selama dua pekan. Penutupan akan dilangsungkan pada Senin, 27 Februari 2023 hingga Senin 13 Maret 2023 atau seminggu sebelum bulan Ramadhan tiba.
Penutupan sementara kawasan dan Masjid Raya Al-Jabbar ini dilakukan, dalam rangka persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Penutupan juga bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan, pelayanan, serta pemeliharaan Masjid menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah.
Penutupan Masjid akan dimulai pada Ahad, 26 Februari 2023 pukul 22.00 WIB. Kabar ini, disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil.
Melalui postingan Instagramnya, Ridwan Kamil menyebutkan bahwa Masjid Raya Al-Jabbar akan ditutup sementara untuk penyempurnaan, perbaikan, dan penataan ketertiban setelah 2 bulan dibuka.
"Agar bulan Ramadhan kita bisa beribadah di sana dengan tenang, tertib, dan bersih maka penutupan sementara ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan," kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, seperti dilansir daru NU Online, Jumat (27/2/2023).
Baca Juga: Kemenag Siap Dukung Rencana Pembangunan Perguruan Tinggi NU di IKN
"Semoga menjadi perhatian dan sampai jumpa lagi di tanggal 13 Maret 2023, seminggu sebelum Ramadhan tiba," tambah Kang Emil, sapaan akrabnya.
Masjid Raya Al-Jabbar yang berlokasi di Jalan Cimencrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat,diresmikan pada30 Desember 2022.
Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar sendiri membutuhkan waktu selama 7 tahun. Tahap awal dimulai pada tahun 2017 dan selesai pada akhir Desember 2022.
Proses pembangunan sempat tersendat pada tahun 2020, lantaran wabah Covid-19 melanda. Usai diresmikan, Masjid Raya Al-Jabbar langsung menjadi magnet wisata anyar di Kota Kembang, Bandung.
Sejak pertama kali dibuka, animo masyarakat untuk mengunjungi Masjid Al-Jabbar sangat tinggi. Tak hanya penduduk setempat, Masjid yang dibangun di atas danau buatan tersebut juga didatangi warga dari luar kota.
Rombongan dari luar daerah bahkan menggunakan armada bus untuk mengunjungi Masjid yang disebut-sebut mampu menampung 33,000 jamaah itu.
Sayangnya, akses keluar-masuk Masjid Al-Jabbar belum bisa dikatakan tertata rapi. Akses jalan yang sempit, membuat laju kendaraan lambat.***
Baca Juga: Inilah 6 Pilar yang Ditekankan Menkes Budi dalam Pemerataan Akses Kesehatan
Artikel Terkait
Tinjau Masjid Al-Jabbar, Ridwan Kamil: Insya Allah Masjid Terkeren di Indonesia