• Senin, 25 September 2023

Nisfu Sya'ban Jatuh pada 8 Maret 2023, Ini Keistimewaannya

- Selasa, 21 Februari 2023 | 12:14 WIB
iLustrasi
iLustrasi

MoeslimChoice. Telah dikabarkan bahwa 1 Sya'ban 1444 H jatuh pada Rabu besok, 22 Februari 2023 M. Hal tersebut telah ditetapkan berdasarkan rukyatul hilal yang digelar oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU).

"Awal bulan Sya'ban 1444 H bertepatan dengan Rabu Wage 22 Februari 2023 M (mulai malam Rabu) atas dasar istikmal," bunyi sebagaian ketetapan yang tertulis dalam Pengumuman LF PBNU Nomor 012/LF–PBNU/II/2023 yang dikeluarkan pada Senin (20/2/2023).

Karena 1 Sya'ban 1444 H bertepatan pada Rabu, 22 Februari 2023, maka Nisfu Sya'ban atau 15 Sya'ban 1444 H akan jatuh atau bertepatan pada Rabu, 8 Maret 2023 atau mulai Selasa, 7 Maret 2023, malam.

Sebagaimana diketahui, Nisfu Sya'ban merupakan salah satu hari yang istimewa. Sebab, di malam tersebut, diyakini semua dosa akan dihapuskan bagi mereka yang memohon ampun.

Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW: "Apabila tiba malam Nisfu Sya'ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: Adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu, maka aku berikan permintaannya." (HR al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman).

Baca Juga: Bertemu Presiden, Erick Thohir: Pemerintah Berkomitmen Dukung Transformasi Sepak Bola Indonesia

Oleh karena itu, di malam tersebut, banyak masyarakat yang melakukan shalat sunnah 2 rakaat setelah shalat Maghrib, lalu dilanjutkan dengan membaca Surat Yasin tiga kali, disertai dengan memperbanyak berdoa. Yasin pertama diniatkan untuk panjang umur dalam kondisi taat dan patuh pada Allah. Yasin kedua diniatkan untuk tolak bala' dalam seumur hidup.

Sedangkan pembacaan surat Yasin yang ketiga diniatkan untuk minta kekayaan dan kecukupan selama hidup. Hal ini sebagaimana dilansir dari NU Online.

Sementara esok harinya, umat Islam juga disunnahkan untuk berpuasa. Hal ini selaras dengan sebuah hadits Rasulullah saw: "Apabila tiba malam Nisfu Sya'ban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya." (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

Dilansir dari NU Online, bahwa maksud dari hadits di atas adalah bangun di sebagian besar malam itu dan mengisinya dengan shalat, baca surat Yasin atau surat-surat lainnya dalam Al-Qur'an, dzikir, doa dan kebaikan-kebaikan yang lain.

Doa di pertengahan malam, lebih-lebih di sepertiga malam terakhir adalah ibadah yang agung dan lebih berpotensi dikabulkan oleh Allah SWT.***

 Baca Juga: Beredar Kabar Esemka Buatan China, PKS Desak Presiden Jokowi Klarifikasi

 

 

Halaman:

Editor: Melati Tagore

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X